HDD ke SSD: Evolusi Teknologi Penyimpanan Data dari Masa ke Masa

Penyimpanan Data

Perkembangan teknologi yang pesat membuat evolusi teknologi penyimpanan data berubah dengan cepat. Dahulu, storage berukuran besar memiliki kapasitas kecil. Saat ini sebuah perangkat penyimpan kecil sudah bisa menyimpan data berukuran besar. Belum lagi, kamu bisa menyimpan data secara remote.

Penyimpanan Data

Berbagai Sistem Penyimpanan Data

Terdapat berbagai pilihan sistem data storage yang ditawarkan. Ada beberapa sistem yang sudah mulai ditinggalkan pengguna, dan ada yang masih cukup umum ditemukan di pasaran. Berikut beberapa sistem data storage yang dikenal:

  1. Hard Disk Drive

HDD merupakan alat penyimpan data yang menyimpan dan mengakses data menggunakan kinerja magnetik sesuai dengan perintah yang diberikan oleh sistem operasi perangkatmu. Sistem ini non-volatile, yang berarti bahwa data tetap tersimpan meskipun perangkat kamu tidak sedang dialiri daya.

HDD mengakses data dengan acak, yang berarti bahwa blok data bisa disimpan dan diakses dengan urutan apa saja. Dahulu ukuran HDD sangat besar. Saat ini, HDD biasanya berbentuk kotak kecil.

  1. Solid-State Drive

Sama seperti HDD, SSD merupakan sistem data storage yang sifatnya non-volatile. Meskipun begitu, SSD bekerja menyimpan data tanpa memerlukan gerakan lempeng magnetik seperti halnya HDD. Karena itulah, biasanya SSD lebih cenderung tahan rusak dibandingkan dengan tipe hard disk satunya.

SSD menyimpan data dengan teknologi semikonduktor. Karena tidak ada keping yang berputar, SSD tidak mengeluarkan suara berisik ketika menyimpan data. 

  1. Floppy Disk

Floppy disk, atau umum disebut sebagai disket, merupakan jenis penyimpan data portabel yang populer ketika komputer mulai dikomersilkan dulu. Untuk membaca data yang tersimpan di dalam lempengan penyimpan data ini, kamu perlu memasukkannya ke floppy disk drive di komputer.

Penggunaan data storage ini sudah kurang umum saat ini. Alasannya adalah besaran data yang tersimpan di dalamnya cukup kecil. Komputer baru sudah tidak menyediakan pembaca disket lagi.

  1. Memory Card

Jenis penyimpanan data ini lazim digunakan oleh pengguna smartphone, kamera, atau gadget lainnya. Kapasitas penyimpanan sebuah kartu memori cukup beragam, mulai dari 2GB hingga 1TB. Tujuan dari data storage ini adalah untuk memindahkan data dengan mudah dan juga menambah ruang penyimpanan (untuk smartphone dan tablet).

Selain membaca kartu memori di gadget, kamu bisa menggunakan komputer atau laptop untuk mengakses data di dalamnya. Meskipun begitu, perangkat yang kamu gunakan harus memiliki memory card reader.

  1. USB Flash Drive

Sistem data storage ini masih cukup populer digunakan karena ukurannya yang kecil dan kapasitasnya yang cukup besar (beberapa produk flash drive memiliki kapasitas hingga 2TB). Produk komputer dan laptop yang baru pun masih menyediakan slot untuk menempelkan USB. 

Sebuah USB flash drive sangat praktis digunakan karena kamu bisa dengan mudah memasukkan data dan menghapusnya jika dibutuhkan. Meskipun begitu, sistem ini cukup rentan terkena malware karena bisa dengan mudah dipindahkan dari satu perangkat ke perangkat lain.

HDD dan SSD Umum Digunakan di Data Center

HDD dan SSD merupakan sistem penyimpanan data yang masih umum ditemui di produk-produk komputer masa kini. Bahkan, data center (tempat penyimpanan data virtual) pun masih menggunakan kedua sistem ini. 

HDD sangat umum digunakan di data center karena harganya lebih murah dibandingkan dengan SSD. Meskipun begitu, pengamat menilai bahwa peran SSD di data center akan semakin meningkat seiring berkembangnya teknologi produk tersebut. 

SSD memiliki beberapa keunggulan yang tidak dijumpai di HDD, yaitu kecepatan membaca dan menulis data yang jauh lebih signifikan. SSD merupakan sistem yang ideal untuk program yang membutuhkan akses data cepat dengan latensi rendah. 

Cloud Storage

Sekarang, pengguna komputer pun bisa memanfaatkan cloud storage untuk menyimpan datanya secara virtual. Kamu tidak perlu menyimpan data dalam ukuran besar di komputermu sendiri. Dengan internet maupun private network connection, kamu bisa mengakses data ini dari cloud storage.

Pemberi layanan cloud memanfaatkan data center untuk menyimpan data milik pengguna. Data center ini tersebar di seluruh dunia dan dijaga dengan baik. Ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menggunakan sistem cloud:

  • Penyimpanan data lebih murah karena kamu tidak perlu melakukan upgrade sistem terus-menerus.
  • Scalability bisa dilakukan dengan lebih mudah, terutama jika kamu menggunakan cloud untuk kepentingan bisnis.
  • Data tetap aman meskipun infrastruktur kamu melakukan kerusakan.
  • Kamu bisa mengakses data kamu dari mana saja asalkan kamu terhubung dengan internet.

Kalau kamu memutuskan untuk menggunakan cloud dalam melakukan manajemen data, kamu harus memahami bahwa data tersebut akan ditangani oleh pihak lain (penyedia layanan cloud). Karena itu, sebaiknya kamu membaca ketentuan dari produk cloud yang ditawarkan.

Perusahaan biasanya menggunakan cloud sebagai cadangan data dan bukan sumber utama. Tujuannya untuk memastikan bahwa kegiatan operasionalnya tetap berjalan meskipun terjadi kendala. 

Seperti sudah kamu lihat, sistem penyimpanan data terus berkembang. Perhatikan plus dan minus setiap sistem sebelum kamu memutuskan mana yang terbaik buatmu.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *