Memahami Pentingnya RAM Hemat Energi untuk Green Computing

RAM

Saat ini, semua perangkat komputer dan gadget memanfaatkan Random Access Memory (RAM) untuk menyimpan data jangka pendek dan menjalankan fungsi dengan baik. Tentunya, perkembangan teknologi selama bertahun-tahun tidak hanya menciptakan perangkat baru yang canggih.

Lebih dari itu, perkembangan teknologi juga menghadirkan komponen seperti RAM hemat energi yang selaras dengan konsep komputasi hijau (Green Computing). Nah, melalui ulasan ini, kita akan membahas terkait lingkungan green computing dan pentingnya Random Access Memory hemat energi untuk lingkungan tersebut.

RAM

Apa Itu Lingkungan Komputasi Hijau?

Tren Going Green saat ini sudah masuk ke berbagai lini kehidupan manusia. Salah satunya di sektor komputasi yang menghasilkan konsep green computing. Istilah ini juga dikenal sebagai green IT, yakni penggunaan perangkat komputer beserta sumber dayanya dengan langkah yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Lebih jauh lagi, green IT juga digambarkan sebagai proses studi tentang perancangan, rekayasa, pembuatan, penggunaan, hingga pembuangan perangkat komputasi melalui cara-cara yang minim dampaknya terhadap lingkungan sekitar.

Kaitan Komputasi Hijau dengan RAM Hemat Energi

Ada dua teknik yang menjadi fokus utama dalam green computing, yakni e-waste dan efisiensi energi. Jika e-waste berfokus pada cara pembuangan yang tepat untuk produk-produk elektronik, maka efisiensi energi mencakup implementasi penghematan energi. 

Contohnya adalah komponen CPU, server, hingga RAM yang hemat energi. Selain itu, ada juga pengurangan konsumsi sumber daya untuk mengoperasikan perangkat. Di ulasan ini, kita akan lebih spesifik membahas Random Access Memory yang hemat energi.

RAM hemat energi adalah tipe memori yang memiliki fungsi untuk menyimpan data jangka pendek pada perangkat komputer, tetapi konsumsi dayanya lebih sedikit. Pada dasarnya, ada dua jenis tipe Random Access Memory yang bisa kamu dapatkan saat ini. 

Pilihannya adalah DRAM (Dynamic Random Access Memory) dan SRAM (Static Random Access Memory). DRAM lebih terjangkau, boros penggunaan energi, tetapi punya kapasitas lebih besar. Sementara itu, SRAM harganya lebih mahal dengan kapasitas penyimpanan lebih kecil, tetapi konsumsi daya lebih rendah.

Selain itu, RAM juga memiliki beberapa versi mulai dari SDRAM, DDR, DDR2, DDR3, DDr4, hingga DDr5. Setiap versi dibuat lebih baik dari versi sebelumnya. Seperti speed yang lebih baik dan konsumsi daya lebih rendah. 

Namun, perlu diingat bahwa setiap perangkat komputer punya spesifikasi berbeda terkait Random Access Memory yang dapat dipasang. Jadi, kamu tidak bisa asal ganti. Pastikan kamu mengetahui tipe apa yang sesuai sebelum mengganti atau upgrade kapasitasnya.

Pentingnya RAM yang Hemat Energi untuk Green Computing

Pada dasarnya, banyak aspek yang mendukung konsep green computing. Sebagai salah satu aspek pentingnya, RAM hemat energi menawarkan berbagai benefits seperti: 

1. Mengurangi Konsumsi Power 

Apakah kamu tahu bahwa estimasi pengeluaran untuk menyalakan komputer di seluruh dunia mencapai $250 milyar per tahun. Sayangnya, hanya sekitar 15% dari total estimasi pengeluaran yang benar-benar berguna untuk komputasi. Sisanya yakni 85% terbuang sia-sia karena perangkat menyala tetapi tidak digunakan (idling).

Sayang sekali, bukan?

Oleh karena itu, kehadiran RAM hemat energi akan sejalan dengan green computing yang bertujuan untuk menghemat penggunaan energi selama menggunakan komputer. Tagihan listrik bulanan rumah maupun kantor juga dapat ditekan tanpa mengurangi produktivitas.

2. Tidak Mempengaruhi Kinerja Memori

Beberapa orang mungkin takut mengalami komputernya tidak bekerja sebaik ketika menggunakan Random Access Memory biasa. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena SRAM sebagai salah satu memori yang hemat energi justru punya kinerja lebih baik.

Salah satunya adalah punya kecepatan akses lebih baik dari DRAM dan latensinya lebih rendah. Selain itu, SRAM juga punya keunggulan lain yakni tidak ada potensi kehilangan data saat daya mati. Hal ini tentunya sangat menguntungkan karena kamu bisa menghemat penggunaan energi tanpa takut kinerja komputer menurun.

3. Mengurangi Emisi Karbon

Pertukaran data dan informasi antara memori dan prosesor menghasilkan jejak karbon. Makin sering intensitas pertukaran, maka makin banyak emisi karbon. Kabar baiknya, peneliti dari Universitas Cambridge berhasil mengembangkan device untuk memproses data seperti sinapsis di otak manusia. 

Device ini memanfaatkan metode untuk merubah resistansi elektrik dalam perangkat memori komputer. Hasilnya, pemrosesan informasi dan memori ada di lokasi yang sama. Hal ini membuat perangkat punya density dan performa yang lebih baik, konsumsi energi lebih sedikit, dan emisi karbon dapat ditekan.

Namun, penemuan ini masih butuh pengembangan kedepannya agar lebih sempurna. Tidak menutup kemungkinan di masa depan, akan ada lebih banyak lagi penemuan berguna bagi green computing.

Terlepas dari konsep green IT ini, sebagai manusia, sudah seharusnya bahwa kita lebih aware terhadap penggunaan energi. Pemakaian yang tidak terkontrol akan menyulitkan generasi di masa depan karena sumber daya energi tidak terbarukan sangat terbatas.Langkah kecil dengan menggunakan produk-produk ramah lingkungan dan hemat energi akan memberikan dampak besar jika dilakukan oleh banyak orang. Apakah kamu sudah mulai menggunakan RAM hemat energi atau menerapkan green computing di rumah dan tempat kerja

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *