Zen 4 vs Raptor Lake: Bagaimana Arsitektur Processor Memengaruhi Performa Komputer?

Processor

Jika sebuah komputer diibaratkan sebagai makhluk hidup, komponen central processing unit (CPU) atau singkatnya processor atau prosesor adalah otak yang mengatur segala hal yang dikerjakan oleh komputer dan komponen di dalamnya. Arsitektur yang digunakan dalam CPU mengatur segala kegiatan komputasi, baik untuk kegiatan produktif seperti pengolahan data dan render video, hingga untuk kegiatan rekreasional seperti menonton film dan bermain gim

Teknologi

Processor

Selain AMD dan Intel, akhir-akhir ini Apple juga memproduksi prosesor mereka sendiri. Sayangnya, baik prosesor seri M1 maupun M2 buatan Apple tidak dilepas ke pasar sebagai produk tersendiri. Kalau kamu ingin mencicipi performa kedua prosesor ini, tidak ada jalan lain selain membeli produk Apple yang dibenamkan prosesor ini.

Oleh karena itu, pembahasan selanjutnya akan berfokus kepada arsitektur processor terbaru dari dua pemain utama, Intel dan AMD. Baik AMD maupun Intel sama-sama meluncurkan lini produk terbaru mereka pada 2022, dan kedua pabrikan sama-sama membenamkan arsitektur terbaru mereka pada lini produk masing-masing.

Zen 4

Zen merujuk kepada arsitektur processor yang menjadi andalan AMD. Zen menjadi ‘penebusan dosa’ setelah arsitektur sebelumnya, Bulldozer, dikritik sebagai kegagalan terbesar AMD. Diluncurkan pertama kali pada 2017 melalui seri Ryzen 1000, arsitektur ini menjadi kartu As untuk melawan dominasi Intel. Pada 2019, AMD berhasil memecundangi Intel dengan lini produk Ryzen 3000 dan seri Threadripper 3000 yang dibenamkan arsitektur Zen 2.

Arsitektur Zen terus mengalami pengembangan dan pembaruan, yang terbaru adalah Zen 4 yang hadir dalam seri prosesor Ryzen 7000 pada 2022. Fitur utama yang diusung oleh AMD di generasi Zen terbaru ini adalah pemrosesan 5nm. Dengan pemrosesan ini, AMD mengklaim prosesor Ryzen 7000 mampu mencapai clock speed maksimum 5,7 GHz—angka yang sangat impresif untuk prosesor kelas konsumen.

Teknologi pemrosesan mutakhir ini didukung oleh pembaruan di beberapa bagian cip. Pembaruan ini meliputi ukuran L2 cache yang diperbesar dua kali lipat, hierarki load/store yang ditera ulang, dan peningkatkan performa single-threaded sebesar 29%.

Segala peningkatan dan pembaruan ini menandakan fokus arsitektur Zen mengalami pergeseran. Awalnya, AMD mengedepankan aspek value-for-money pada versi Zen sebelum-sebelumnya. Kini, AMD berfokus untuk menghadirkan performa tertinggi yang bisa dihasilkan oleh arsitektur processor ini.

Raptor Lake

Dari sisi Intel, Raptor Lake menjadi arsitektur terbaru yang menjadi basis dari lini prosesor Intel Core generasi ke-13. Intel Core sendiri merupakan lini produk yang pertama kali diluncurkan pada 2006 dan dirancang untuk menjadi lini kelas menengah. Kehadiran lini Intel Core ini menggeser lini Pentium ke level entry, sedangkan lini server diisi oleh Xeon.

Sepanjang sejarahnya, Intel selalu menggunakan nama yang berbeda untuk arsitektur yang dibenamkan pada setiap generasi Intel Core. Generasi pertama menggunakan codename “Conroe” untuk prosesor desktop, Merom untuk prosesor mobile, dan Woodcrest untuk prosesor server.

Arsitektur terbaru Intel, Raptor Lake, diluncurkan pada Oktober 2022 untuk melawan seri Ryzen 7000 yang ditenagai arsitektur Zen 4 dari AMD. Beberapa fitur yang dibenamkan pada lini ini meliputi:

  • Desain gabungan Performance-cores (P-cores) dan Efficient-cores (E-cores).
  • Maksimum 24 inti prosesor (8 P-cores dan 16 E-cores) dan 32 threads.
  • Clock speed maksimum 5,8 GHz (Core i9-13900K).

Arsitektur Processor dan Performa Komputer

Processor

Kemampuan dan efisiensi sebuah prosesor dipengaruhi secara langsung oleh microarchitecture alias arsitektur mikro yang dibenamkan. Arsitektur mikro sendiri merujuk kepada desain, tata letak, dan struktur komponen dalam sebuah cip, dalam hal ini processor komputer.

Singkatnya, arsitektur mikro ibarat perencanaan tata kota. Bagaimana dalam suatu area yang terbatas bisa terdiri dari beberapa komponen bisa membentuk sebuah sistem yang efisien?

Solusi yang ditawarkan oleh AMD adalah desain chiplet yang digunakan dalam arsitektur Zen. Sebuah prosesor dengan arsitektur Zen terdiri dari satu atau lebih chiplet; masing-masing chiplet terdiri dari beberapa inti prosesor. Solusi ini memungkinkan AMD untuk membenamkan sebanyak mungkin inti (hingga 128 inti) dalam satu prosesor. Hasilnya, prosesor AMD mampu menangani pekerjaan berat dengan lebih mudah.

Kekurangan dari desain arsitektur chiplet ini adalah latency yang lebih tinggi dibandingkan arsitektur berbasis monolithic. Hal ini karena inti prosesor terbagi ke dalam beberapa klaster sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih lama bagi masing-masing inti untuk berkomunikasi satu-sama lain.

Sementara itu, Intel masih menggunakan desain monolithic, setidaknya hingga Intel Core generasi ke-13. Desain arsitektur ini berarti prosesor tidak dibagi ke dalam beberapa klaster. Karena setiap inti berada dalam satu kompleks yang sama, desain monolithic memiliki latency yang lebih baik dibandingkan dengan chiplet. Performa single core dari prosesor Intel juga relatif lebih baik dibandingkan AMD.

Kekurangan desain monolith terletak pada keterbatasan tempat. Semakin banyak inti prosesor, semakin luas tempat yang dibutuhkan, dan semakin tinggi biaya produksi yang harus dikeluarkan.

Penutup

Lantas, mana arsitektur mikro yang lebih baik untuk kinerja komputer? Setidaknya hingga Oktober 2023, konsumen umum tidak akan merasakan perbedaan berarti dari kedua desain processor yang digunakan Intel dan AMD, bahkan dalam gaming sekalipun. Kecuali kamu membutuhkan fitur spesifik yang ditawarkan oleh Intel atau AMD, pilihlah CPU yang sesuai dengan bajetmu.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *