Blockchain Tingkatkan Keamanan Data dari Peretasan

Keamanan Data

Di era digital yang terus berkembang, keamanan data menjadi semakin penting, baik bagi perusahaan ataupun individu. Ancaman peretasan, pencurian identitas, dan pelanggaran data yang semakin meresahkan, mendorong perlunya solusi yang inovatif dan kuat guna melindungi informasi/data sensitif.

Di sinilah teknologi blockchain memainkan peran penting untuk meningkatkan keamanan data dan mengurangi risiko peretasan. Dibandingkan dengan sistem keamanan tradisional, blockchain menawarkan sejumlah keunggulan dalam melindungi informasi atau data penting. 

Keamanan Data

Apa itu Blockchain? 

Pada dasarnya, blockchain ibarat buku besar digital yang terdistribusi secara desentralisasi dan disimpan di seluruh jaringan komputer (node). Ini berfungsi sebagai basis data yang terdiri dari serangkaian blok dan masing-masing  berisi transaksi atau informasi lainnya.

Setiap blok dalam blockchain berisi data yang telah diverifikasi, serta timestamp (waktu) dan tautan ke blok sebelumnya, guna menciptakan rantai blok (blockchain). Proses validasi dan pengaturan blok baru dalam blockchain disebut konsensus yang biasanya dilakukan oleh node-node dalam jaringan. Sebaliknya, modifikasi atau penghapusan data juga tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan dari jaringan.  

Sederhananya, blockchain adalah jaringan desentralisasi yang tidak dikendalikan oleh satu entitas tunggal. Data disimpan di seluruh jaringan peer-to-peer, sehingga tidak ada satu titik kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Kehilangan atau kerusakan pada satu node tidak akan mengancam integritas keseluruhan sistem, karena salinan data tersedia di node lainnya.

Dengan potensi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keamanan, blockchain saat ini sangat diminati di berbagai industri, mulai dari perbankan, keuangan, logistik, kesehatan, dan lainnya. 

Komponen Utama dalam Teknologi Blockchain

Terdapat beberapa komponen utama dalam teknologi blockchain, yaitu;

1. Node

Node merupakan entitas dalam jaringan blockchain yang bertugas untuk menyimpan, memverifikasi, dan meneruskan transaksi. Node dapat berupa komputer individu atau server dalam jaringan.

2. Blok

Blok adalah unit dasar dalam blockchain yang berisi sejumlah transaksi yang telah diverifikasi. Setiap blok memiliki hash yang unik yang menautkannya ke blok sebelumnya, hingga membentuk rantai blok (blockchain).

3. Kriptografi

Kriptografi digunakan dalam blockchain untuk mengamankan transaksi dan data yang disimpan. Hal ini mencakup penggunaan kunci privat dan kunci publik untuk mengenkripsi dan mendekripsi data, serta algoritma hashing untuk menghasilkan hash yang unik untuk setiap blok.

4. Mekanisme Konsensus

Mekanisme konsensus adalah aturan atau protokol yang digunakan untuk mencapai kesepakatan tentang keadaan terbaru dari blockchain. Contoh mekanisme konsensus termasuk Proof of Work (PoW), Proof of Stake (PoS), dan Delegated Proof of Stake (DPoS).

5. Smart Contract

Smart contract adalah kode yang dieksekusi secara otomatis ketika kondisi yang telah ditentukan terpenuhi. Smart contract memungkinkan untuk membuat perjanjian otomatis dan eksekusi transaksi tanpa perlu melibatkan pihak ketiga.

Cara Kerja Blockchain

Blockchain bekerja dengan cara yang kompleks dan melibatkan berbagai komponen utama. Untuk lebih jelasnya, teknologi keamanan ini akan bekerja melalui serangkaian proses sebagai berikut: 

  • Seorang pengguna membuat transaksi yang kemudian akan disiarkan ke seluruh jaringan blockchain.
  • Setiap node dalam jaringan memverifikasi transaksi tersebut dengan memeriksa validitas transaksi atau data. 
  • Transaksi yang telah diverifikasi dikumpulkan bersama dan dikelompokkan ke dalam satu blok. Blok tersebut berisi transaksi atau data yang telah dikonfirmasi serta header yang mencakup informasi tentang blok sebelumnya.
  • Setelah blok baru ditambahkan, setiap node dalam jaringan memvalidasi blok tersebut dan menyetujui keadaan terbaru dari blockchain. Proses ini melibatkan konsensus, di mana mayoritas node harus setuju tentang keadaan terbaru dari blockchain.
  • Setelah blok baru divalidasi oleh jaringan, blok tersebut secara permanen ditambahkan ke dalam blockchain. Ini terjadi dengan menautkan blok baru ke blok sebelumnya, hingga membentuk rantai blok yang tidak bisa diubah.
  • Setiap node dalam jaringan secara otomatis menyalin dan menyinkronkan blockchain, memastikan bahwa semua salinan blockchain di jaringan selalu konsisten.
  • Proses ini akan terus berulang seiring dengan kian banyaknya data atau transaksi yang ditambahkan. 

Dengan alur proses demikian, blockchain mampu menciptakan catatan transaksi yang terdistribusi secara aman, transparan, tidak bisa diubah, serta dapat diandalkan oleh semua peserta dalam jaringan.

Manfaat Teknologi Blockchain 

Penerapan teknologi blockchain akan memberikan sejumlah manfaat, berikut beberapa di antaranya;

1. Keamanan Data yang Tinggi

Blockchain menggunakan kriptografi yang kuat untuk melindungi data dari manipulasi dan akses yang tidak sah. Setiap transaksi yang dimasukkan ke dalam blockchain diverifikasi dan dienkripsi, sehingga data dalam blok tidak dapat diubah atau dihapus tanpa konsensus dari jaringan.

2. Desentralisasi dan Ketahanan terhadap Serangan

Blockchain adalah jaringan yang terdesentralisasi sehingga tidak ada satu entitas tunggal yang mengendalikannya. Hal ini membuatnya lebih tahan terhadap serangan peretasan dan pemalsuan data, karena tidak ada satu titik kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh peretas.

3. Transparansi 

Setiap transaksi dalam blockchain dapat dilihat oleh semua peserta dalam jaringan, sehingga menciptakan tingkat transparansi yang tinggi. Data yang disimpan dalam blockchain juga memiliki jejak audit yang lengkap, dan memungkinkan untuk melacak setiap perubahan data atau aktivitas transaksi dengan mudah.

4. Pemulihan Data yang Mudah

Data dalam blockchain tidak dapat dihapus atau diubah tanpa konsensus dari jaringan, namun blockchain juga menciptakan salinan data yang terdistribusi di seluruh jaringan. Ini memungkinkan untuk memulihkan data dengan mudah dalam kasus kegagalan atau kerusakan sistem.

Dengan demikian, teknologi blockchain tidak hanya meningkatkan keamanan data, tetapi juga transparansi dan efisiensi. 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *