Bottleneck pada Graphic Card: Definisi dan Cara Mengatasinya

Graphic Card

Ketika menggunakan komputer, mungkin kamu pernah mengalami gangguan seperti komputer yang ‘lemot’, ada serangan virus, maupun hal-hal lainnya. Gangguan-gangguan ini memiliki penyebab yang bermacam-macam sehingga tidak heran problem yang timbul beragam. 

Salah satu contoh gangguan pada komputer adalah bottleneck yang bisa terjadi di graphic card (kartu grafis). Apa, sih, definisi dari bottleneck dan bagaimana cara mengatasinya? Pelajari selengkapnya di artikel berikut, yuk!

Graphic Card

Apa Itu Bottleneck pada Graphic Card?

Bottleneck pada kartu grafis merujuk pada suatu kondisi ketika kartu grafis tidak cukup kuat untuk menangani beban kerja secara efisien. 

Selain itu, bottleneck pada kartu grafis juga merujuk pada suatu kondisi ketika performa CPU jauh lebih baik dibandingkan kartu grafisnya (GPU). Alhasil, data-data grafis yang harusnya diolah dengan GPU jadi lambat diproses.

Selain bottleneck pada kartu grafis, kamu juga bisa menjumpai istilah bottleneck pada CPU dan bottleneck pada RAM. Apa itu bottleneck pada CPU dan bottleneck pada RAM?

1. Bottleneck pada CPU

CPU (Central Processing Unit) merupakan komponen pada komputer yang berfungsi untuk menjalankan perintah-perintah yang user berikan kepada komputer. 

Bottleneck pada CPU merupakan jenis bottleneck yang paling sering dijumpai. Bottleneck CPU terjadi karena CPU tidak cukup kuat dalam mengimbangi kinerja GPU atau graphic card.

2. Bottleneck pada RAM

RAM (Random Access Memory) merupakan sebuah hardware pada komputer yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data sementara ketika suatu program sedang dijalankan. 

Jenis bottleneck yang satu ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan multitasking komputer. Apabila terjadi bottleneck, maka komputer mengalami lag. 

Apa Saja yang Menyebabkan Terjadinya Bottleneck?

Selain ada akibat, tentunya ada hal yang menyebabkan terjadinya bottleneck. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah beberapa hal yang mengakibatkan terjadinya bottleneck, yaitu:

1. Hardware kamu–misalnya seperti kartu grafis (graphic card/GPU) dan CPU sudah outdated

Meski masih bisa digunakan untuk kebutuhan ringan, komponen-komponen yang outdated tidak bisa membantumu menjalankan program/aplikasi komputer terkini tanpa masalah.

2. Aplikasi yang tidak sesuai spek kartu grafismu

Saat ini, membeli atau mengunduh aplikasi komputer apa pun bisa dengan mudah dilakukan. Bahkan, kamu bisa membeli suatu program dengan mudah via internet. 

Sayangnya, terkadang ada orang yang tidak memperhatikan spesifikasi komputer sebelum membeli program tersebut. Alhasil, aplikasi yang dibeli dan diinstal tidak bisa kamu gunakan dengan nyaman karena menyebabkan bottleneck pada komputer.

3. RAM kurang memadai

Selain karena dua sebab di atas, RAM yang kurang memadai juga bisa mengakibatkan bottleneck. Meskipun RAM adalah komponen yang berbeda dengan kartu grafis, ketidakmemadaian RAM (misalnya karena RAM terlalu kecil) dapat mengakibatkan kinerja komputer jadi tidak maksimal meskipun kartu grafisnya memadai. 

Apa Akibatnya Jika Kartu Grafis Mengalami Bottleneck?

Ketika sebuah komputer mengalami bottleneck kartu grafis, maka pekerjaan yang membutuhkan kartu grafis tidak bisa berjalan dengan baik. Misalnya, jika kamu sedang streaming video, audio dan video pada konten tersebut akan terputus-putus sehingga mengganggu kenyamanan saat menonton.

Demikian juga ketika kamu sedang melakukan editing video atau membuat ilustrasi. Adanya bottleneck kartu grafis akan membuat aplikasi mengalami lag. Akibatnya, pekerjan pun jadi lebih lambat selesai.

Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi Terjadinya Bottleneck?

Dilansir dari Lenovo, ada beberapa cara yang bisa ditempuh dalam rangka mencegah terjadinya bottleneck. Cara yang ditempuh adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan hardware, khususnya graphic card yang kapabel untuk memenuhi kebutuhanmu. 

Jika sedari awal pembelian komputer kartu grafis yang tersedia kurang kapabel untuk menangani pekerjaan yang berat, akan lebih baik untuk segera menggantinya. Apabila kartu grafis kurang kapabel dalam menangani kebutuhan komputer, sangat memungkinkan komputer mengalami bottleneck.

2. Meng-upgrade hardware kartu grafis. 

Adanya pembaruan software memungkinkan adanya kebutuhan spek yang lebih tinggi juga. Karenanya, kamu mungkin perlu membeli kartu grafis baru supaya pada saat mengoperasikan software komputer kamu tidak mengalami lagging dan berujung pada bottleneck.

3. Lakukan upgrade komponen hardware lain seperti RAM

Mengupgrade komponen hardware lain, terutama RAM, juga bisa membantu mengurangi kemungkinan terjadinya bottleneck. Dengan upgrade RAM, komputer memiliki lebih banyak resources untuk mengoperasikan program/aplikasi. 

4. Menghindari penggunaan aplikasi/program komputer yang terlalu demanding.

Apa yang dimaksud dengan aplikasi yang ‘demanding’? Aplikasi yang demanding merupakan aplikasi yang membutuhkan banyak resources dan spek komputer yang tinggi pada saat pengoperasiannya. 

Aplikasi seperti ini biasanya membutuhkan GPU (graphic card/kartu grafis) yang mumpuni dan RAM yang besar karena membutuhkan memori untuk menyimpan daya dalam jumlah yang besar juga.

5. Overclocking

Overclocking merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk meningkatkan frekuensi siklus (clock rate) sebuah komponen di atas frekuensi settingan pabrik. Melalui cara ini, komponen bisa beroperasi dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan settingan awalnya. Aplikasi yang berat pun jadi bisa dibuka lebih lancar. 

Dengan melakukan overclocking, masalah bottleneck bisa diatasi meski hanya sampai tahap tertentu. Pasalnya, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan bottleneck, dan overclocking bukanlah solusi yang bisa menjawab seluruh permasalahan tersebut.

Itulah penjelasan mengenai apa itu bottleneck pada graphic card maupun komponen lain dari sebuah komputer, dampaknya, serta bagaimana cara menanggulanginya. Jika komputermu mengalami bottleneck, semoga informasi di atas bisa membantumu mengatasinya, ya!

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *