Jangan Keliru! Begini Cara Migrasi Situs Website ke Hosting Baru

Hosting

Ada banyak alasan mengapa sebuah perusahaan ingin melakukan migrasi situs website yang dimiliki saat ini ke penyedia hosting baru. Beberapa alasan yang paling banyak dijumpai adalah harga dan fitur yang tersedia. Jika kamu merasa sudah waktunya untuk beralih ke penyedia hosting yang baru, berikut cara-cara yang bisa dilakukan. 

Hosting

1. Pilih Penyedia Hosting Baru

Langkah pertama ketika kamu ingin melakukan migrasi situs website, pilihlah web host yang baru. Host web baru yang dipilih akan berdampak signifikan untuk kelangsungan website dalam jangka panjang. Karena itu, pilih penyedia hosting yang menjamin uptime tinggi dan bersedia melakukan perawatan rutin. Pastikan juga penyedia memiliki strategi keamanan siber yang jelas dan komprehensif untuk menjaga keamanan situs dan data-data penting di dalam website. 

Untuk diketahui, pasar hosting website saat ini sangat kompetitif. Jadi carilah penyedia yang menawarkan fitur layanan yang lengkap termasuk jaminan uang kembali dan layanan pelanggan selama 24 jam penuh setiap harinya. Pertimbangkan biaya awal dan jangka panjang dari penyedia hosting yang dipilih. Temukan paket yang sesuai dengan anggaran yang kamu sediakan. 

2. Buat cadangan file dari website lama

Tidak semua penyedia hosting menawarkan migrasi website secara gratis. Beberapa diantaranya mengenakan biaya yang tinggi. Jika anggaran yang disediakan minim, kamu bisa melakukan proses pencadangan file secara manual. 

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat cadangan seluruh file yang ada di websitemu. Tujuannya agar kamu bisa mengatur file-file tersebut di akun hosting baru tanpa kesalahan atau ada bagian yang hilang. Langkah ini juga memastikan bahwa ketika situs website milikmu tampil di akun hosting baru, semua konten, plugin, bahkan temanya tetap sama.

Jika kamu memiliki akses ke cPanel akun hosting yang lama, gunakan tools File Manager untuk mengunduh salinan file situs website ke komputer. Jika tidak memiliki akses ke cPanel atau memilih untuk tidak menggunakan tools File Manager, kamu juga dapat menggunakan klien FTP seperti FileZilla. FileZilla dapat terhubung ke akun host yang lama dan mengunduh file dengan mudah. 

3. Download cadangan database dari website lama

Selain file, kamu juga perlu mengunduh cadangan database dari website lama. Cadangan database sangat penting karena berisi pengaturan dan konten situs website yang sudah ada sebelumnya 

Sebagian besar sistem manajemen konten (CMS) seperti Joomla, WordPress, dan Magento memiliki database. Namun, pada situs website berbasis HTML statis, semuanya tidak memiliki database. Jika situs website kamu berbasis HTML statis, maka tak perlu mendownload cadangan database. 

4. Pindahkan file dan database ke website baru

Langkah selanjutnya adalah melakukan migrasi file dan database situs website yang lama secara manual ke penyedia hosting baru. Untuk melakukan ini, kamu memerlukan akses ke klien FTP akun hosting baru kamu.

Karena file database dalam format .zip , dekompresi atau unzip file tersebut sebelum melanjutkan migrasi. Pertimbangkan untuk mempertahankan nama database, nama pengguna, dan kata sandi yang ada pada web hosting sebelumnya. Ini akan mempermudah pemilik website karena kamu tidak perlu memperbarui pengaturan konfigurasi database. 

5. Lakukan pengujian

Setelah mengganti hosting website, sangat penting untuk melakukan beberapa pengujian. Langkah ini harus dilakukan untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik sebelum mempublikasikan situs website ke publik. 

Jangan lupa untuk memeriksa bagian website yang ada dan identifikasi kesalahan apa pun sedini mungkin. Ini akan membantu kamu menghindari downtime situs website yang baru. Pastikan semua file diunggah, database kamu berfungsi, dan semua tautan sudah terpasang.

Ketika memindahkan file website dari hosting sebelumnya, ada kemungkinan terjadi kesalahan tempat, grafik, atau ada file tertentu tertinggal. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar pengunjung websitemu akan mengalami error 404. Karena itu, proses pengujian sangat penting dilakukan untuk memastikan hosting website yang baru berfungsi dengan baik. 

Meski situs website yang kamu miliki kini ada di lokasi baru namun kamu masih tetap bisa menggunakan nama domain yang sama. Caranya adalah mengarahkannya ke alamat website yang baru. Jika ingin mengaktifkan fitur ini, maka segera perbarui direktori DNS dengan pengaturan DNS server baru yang dimiliki. 

Tunggu hingga perubahan diterapkan, biasanya perlu waktu 6 hingga 24 jam. Setelah itu, domain sudah ada akan mengarahkan pengunjung ke hosting baru. Migrasi situs website pun selesai dilakukan. 

Ketika hendak memulai proses migrasi website ke server baru, jangan langsung membatalkan paket website hosting yang sedang aktif. Jika kamu membatalkan paket langganan sebelum memindahkan seluruh isi website ke server baru, kemungkinan besar kamu akan kehilangan semua file situs website. Sebaliknya, tunda hingga menyelesaikan proses migrasi situs website.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *