Peluang dan Tantangan Prosesor Quantum di Dunia Bisnis

Prosesor Quantum

Prosesor Quantum hadir sebagai terobosan baru yang menandai dimulainya era transformatif. Sistem komputasi ini terbilang sangat jauh berbeda dengan prosesor komputer yang selama ini kita kenal. Quantum memiliki kemampuan kalkulasi jauh lebih cepat sehingga bisa melakukan pekerjaan komputasi yang kompleks dan super rumit. Sebut saja salah salah satunya seperti inovasi di bidang kecerdasan buatan (AI). 

Karenanya, tak heran jika prosesor Quantum ini disebut-sebut sebagai garda terdepan dalam inovasi teknologi. Kehadirannya telah membawa implikasi yang cukup signifikan, tak hanya di bidang teknologi, tetapi juga dalam sektor bisnis, ilmu pengetahuan, keuangan, dan dunia secara keseluruhan. 

Meski memang, di sisi lain, terdapat berbagai pertimbangan sekaligus tantangan yang mengemuka seiring dengan pemanfaatan teknologi canggih ini. Misalnya saja tentang dampak terhadap lingkungan, persoalan keamanan dan privasi data, transformasi tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Untuk itulah, perlu diketahui bagaimana peluang dan tantangan yang akan dihadapi oleh prosesor Quantum dalam dunia bisnis. 

Prosesor Quantum

Tentang Prosesor Quantum

Perkembangan teknologi telah membuat kecanggihan komputasi Quantum tak hanya berada di ranah fiksi ilmiah, tetapi juga di dunia nyata. Ini diawali oleh adanya ide tentang komputasi quantum yang dicetuskan pertama kali oleh Richard Feynman di tahun 1980-an. Kala itu, berdasarkan penelitian dan simulasi yang dilakukan, Richard Feynman menyarankan penerapan mekanika quantum pada komputer karena dianggap akan lebih efektif. Kemudian, di tahun 1985, David Deutsch dari Universitas Oxford berhasil merumuskan landasar dasar dan kerangka kerja dari komputasi Quantum. 

Mekanika Quantum sendiri merupakan teori fisika dasar yang tergolong unik dan cenderung tidak sejalan dengan intuisi. Teori ini berusaha menggambarkan bahwa dunia juga bisa bekerja dalam skala terkecil, yakni di tingkat partikel atom dan subatom. Perilaku partikel ini akan merancang  perhitungan atau kalkulasi tertentu guna memecahkan masalah secara lebih cepat dibanding jenis komputer sebelumnya.

Secara lebih detail, komputasi Quantum berdasar pada tiga prinsip utama, yaitu superposisi, keterjeratan, dan interferensi quantum. Yang pertama, perlu diketahui bahwa prosesor Quantum ini menggunakan bit quantum atau yang disebut qubit, yang bisa berada dalam kondisi superposisi. Yakni, tak hanya bisa disetel dalam bit 0 dan 1, tetapi juga antara 0 dan 1 secara bersamaan (superposisi). Berbeda dengan prosesor konvensional yang hanya beroperasi pada bit 0 dan 1. Karena bit merupakan inti dari pemrosesan data, maka keadaan superposisi ini tentu bisa meningkatkan daya dan kinerja komputasi. 

Kedua, keterjeratan akan membuat partikel saling terkait. Dalam kondisi ini, partikel satu akan mempengaruhi partikel lain, meski di antara keduanya memiliki jarak yang cukup berjauhan. Kondisi ini akan membuat qubit saling berkoordinasi dengan cara tertentu yang tidak bisa dilakukan oleh bit pada prosesor klasik. Perilaku ini menunjukkan bahwa bit Quantum memiliki cara tersendiri untuk memecahkan beragam masalah, yang umumnya berada di luar kemampuan bit konvensional. 

Prinsip terakhir yaitu interferensi quantum yang berkaitan dengan proses bergabungnya amplitudo probabilitas untuk saling memperkuat atau menghilangkan satu sama lain. Dalam hal ini, algoritma quantum berusaha untuk mempertahankan solusi yang dianggap benar serta menghilangkan yang dianggap salah. Perilaku ini tentu akan meminimalisasi kesalahan sehingga prosesor bisa bekerja secara lebih akurat. 

Prosesor Quantum di Dunia Bisnis

Dalam perkembangannya, komputasi Quantum tak hanya digunakan di ranah akademik, tetapi juga telah menjadi bagian dalam ekosistem bisnis global. Langkah ini diawali pertama kali oleh IBM pada akhir tahun 1990-an atau menjelang awal tahun 2000-an. IBM mulai melakukan berbagai penelitian berbasis komputasi Quantum hingga pada akhirnya di tahun 2019 berhasil meluncurkan IBM Q System One. 

Tak lama, Google juga merilis sistem komputasi Quantum bernama Prosesor Sycamore 53-qubit yang diklaim mampu melakukan tugas jauh lebih cepat dibanding jenis komputer sebelumnya. Kemudian, Intel juga mengeluarkan chip quantum 49-qubit bernama “Tangle Lake” yang mampu meningkatkan kinerja perangkat keras. 

Tantangan Prosesor Quantum di Bidang Bisnis

Meski berpotensi besar membawa perubahan, prosesor Quantum juga memiliki keterbatasan dan tantangan tersendiri, di antaranya; 

  • Dekoherensi Quantum mengingat qubit sangat peka terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Berbagai pengaruh eksternal seperti fluktuasi suhu dan radiasi bisa menyebabkan hilangnya sifat quantum. 
  • Proses pentrasisian hasil ke sistem klasik masih cenderung rumit dan rentan mengalami kesalahan. Karenanya, penting diciptakan algoritma hybrid Quantum-klasik mengingat sistem transisi ini kerap dilakukan dalam dunia bisnis. 
  • Pemrograman dan algoritma Quantum sangat berbeda dengan prosesor sebelumnya sehingga cukup menyulitkan bagi pengguna di dunia bisnis. 
  • Terdapat beberapa pendekatan (dari segi perangkat keras) untuk bisa menggunakan prosesor Quantum, dan ini cukup membingungkan bagi pelaku usaha untuk memilih perangkat yang akan diinvestasikan. 
  • Dunia komputasi Quantum sangat kompleks sehingga membutuhkan tenaga profesional interdisipliner, mulai dari ilmu komputer, hingga fisika dan matematika. 

Peluang Bisnis yang Dihadirkan Prosesor Quantum

Dengan kemampuannya yang lebih cepat dibanding prosesor klasik, penerapan komputasi Quantum bisa membuka peluang bisnis di berbagai bidang, seperti; 

  • Bidang penelitian dan pengembangan (R&D) di berbagai industri
  • Membantu proses penemuan obat dan pemodelan pelipatan protein untuk memahami berbagai penyakit
  • Di bidang ilmu material, teknologi Quantum bisa membantu desain material baru, penemuan bahan superkonduktor, perakitan baterai yang lebih hemat daya, dan masih banyak lagi. 
  • Di bidang keuangan bisa membantu memecahkan berbagai masalah, seperti manajemen risiko, strategi investasi, serta pembuatan analisis keuangan yang lebih mendalam dan akurat. 
  • Teknologi Quantum bisa membantu pemodelan sistem lingkungan yang kompleks, sehingga bisa menghasilkan prakiraan cuaca lebih akurat, strategi konservasi keanekaragaman hayati yang lebih efektif, dan masih banyak lagi. 

Di sini bisa disimpulkan bahwa peluang bisnis yang dihadirkan oleh prosesor Quantum sangatlah luas. Ada banyak pihak yang bisa bersaing dalam lanskap bisnis ini , termasuk pemerintah, pihak swasta, startup, ataupun pemodal asing.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *