Spesifikasi untuk Rendering Desain 3D (RAM Berkecepatan Tinggi Dibutuhkan)

RAM

Proses rendering merupakan proses pengolahan terakhir dari file yang formatnya visual atau audiovisual. Hasilnya adalah versi final file yang akan dimanfaatkan oleh pengguna. Komponen-komponen komputer sangat berperan dalam kesuksesan proses ini, termasuk RAM

Pembahasan dalam artikel ini akan berfokus pada proses 3D rendering yang sangat bermanfaat dalam berbagai bidang industri, seperti arsitektur, gaming, hingga film.

RAM

Peran RAM dalam 3D Rendering

Random Access Memory merupakan ruang penyimpanan data jangka pendek di dalam suatu sistem komputer. Komponen komputer ini biasanya akan menyimpan data yang aksesnya dibutuhkan cepat. Tanpa bagian ini, akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyimpan dan mengakses data yang kamu perlukan.

Dalam proses 3D rendering komponen penyimpanan memori ini berperan dalam menangani grafik, tekstur, dan berbagai jenis data lainnya. Ukuran file tersebut cenderung besar karena kompleksitas dari format 3D itu sendiri. Karenanya, kapasitas memori jangka pendek sebuah komputer harus cukup untuk memastikan bahwa proses rendering berjalan mulus.

Kalau kapasitas memorimu tidak cukup, proses rendering akan berlangsung sangat lambat. Di beberapa skenario, proses 3D rendering bisa gagal total karena sistem yang tidak mendukung. Sebagai seorang pekerja profesional, tentunya hal ini bisa sangat mengganggu ritme kerjamu.

Besar kapasitas memori yang kamu butuhkan untuk melakukan 3D rendering tidak bisa dilakukan serta merta. Alasannya adalah, setiap pengguna memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. 

Faktor yang Memengaruhi Penggunaan RAM dalam 3D Rendering 

Ada beberapa faktor yang memengaruhi penggunaan memori di dalam kegiatan 3D rendering, yaitu:

1. Kompleksitas model 3D yang diproses

Semakin kompleks model 3D yang kamu olah, semakin banyak memori yang akan kamu perlukan ketika melakukan rendering. Beberapa aspek yang memengaruhi kompleksitas model adalah tekstur, pencahayaan, dan animasi dari model tersebut. Semakin realistis model 3D yang dibuat, kebutuhan memori untuk rendering akan semakin besar.

Kalau kamu adalah seorang arsitek atau pembuat film animasi, maka kamu harus memroses model yang sangat kompleks. Kebutuhan minimal untuk memroses animasi adalah memori sebesar 16GB. Meskipun begitu, banyak yang mengatakan bahwa kebutuhannya bisa jadi melampaui batas tersebut.

2. Resolusi tekstur dan materi

Resolusi tekstur dan materi yang ada di dalam file juga memengaruhi besaran memori yang diperlukan dalam rendering. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, tekstur dan materi disimpan dalam memori jangka pendek agar bisa diakses sistem ketika kamu melakukan rendering model 3D.

Resolusi yang semakin tinggi akan memerlukan memori yang besar. Tekstur membuat model 3D yang kamu buat terlihat realistis dan tidak datar, seperti halnya gambar yang bersifat dua dimensi (2D). Karena itu, hasil akhir karya 3D yang dibuat sangat tergantung pada kemampuan komputermu mengelola tekstur. 

3. Banyak objek dalam sebuah scene

Di dalam konteks 3D, scene merupakan sebuah wadah yang menampung objek 3D dan material. Sebuah scene tersusun atas lapisan-lapisan yang membuat sebuah objek dalam wadah tersebut terlihat memiliki tiga dimensi dan tidak datar. 

Kalau scene kamu mengandung banyak objek atau instances, kapasitas memori yang dikonsumsi akan semakin besar. Terlebih lagi, sebuah objek 3D seringkali memiliki atribut khusus dan bahkan animasi untuk membuatnya terlihat lebih hidup. Hal itu akan membuat model yang dibuat menjadi lebih kompleks.

4. Pengaturan render

Pengaturan render yang kamu pilih akan memengaruhi besaran RAM yang digunakan di dalam kegiatan rendering. Ada beberapa pengaturan yang akan membuat penggunaan memori lebih besar, di antaranya adalah motion blur, global illumination, dan anti-aliasing. Tentunya kamu tidak harus menambahkan pengaturan ini untuk mendapatkan produk 3D.

Meskipun begitu, pengaturan yang sifatnya lebih kompleks dibutuhkan dalam berbagai konteks industri, apalagi kalau kamu bekerja untuk klien. Pengaturan yang kompleks dibutuhkan agar model 3D yang dibuat tampak jauh lebih nyata. 

Seperti telah disinggung sebelumnya, kapasitas memori yang dibutuhkan untuk kegiatan rendering paling dasar adalah 16GB. Seorang arsitek bisa membuat model 3D dengan memori berkapasitas 8GB, namun ukuran tersebut akan membuat fungsi yang bisa dijalankan lebih terbatas.

Kelompok profesional yang membutuhkan memori dengan kapasitas besar (berkisar antara 32GB hingga 64GB) adalah mereka yang bekerja di industri gaming dan virtual reality. Model yang perlu dibuat dalam area teknologi ini sangat kompleks. 

Komponen Penting Lain dalam 3D Rendering

Di dalam pengolahan model 3D, RAM bukanlah satu-satunya komponen yang penting. Berikut merupakan komponen lain yang harus kamu perhatikan:

Kalau kamu memiliki desktop computer atau laptop dengan ukuran memori tertentu namun masih merasa kurang, kamu bisa melakukan beberapa cara untuk mengoptimasi kapasitas tersebut, seperti dengan mematikan aplikasi lain saat melakukan rendering dan juga membersihkan cache secara rutin.

Meskipun begitu, jika masih memungkinkan, tingkatkan kapasitas RAM untuk membantu kinerjamu agar lebih efektif. Lakukan instalasi dengan bantuan profesional untuk memastikan bahwa pemasangan dilakukan dengan tepat.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *