Bagaimana Pengaruh RAM terhadap Kecepatan Booting Sistem Operasi?

RAM

Setiap perangkat punya waktu yang berbeda untuk menyala ataupun mulai menjalankan sistem operasi. Ada banyak hal yang memengaruhi kecepatan booting sistem operasi ini. Selain prosesor, kapasitas RAM dan jenis sistem operasi yang digunakan juga berpengaruh, lho!

Yuk, cari tahu lebih jauh tentang pengaruh Random Access Memory terhadap kecepatan booting sistem operasi di perangkatmu!

RAM

Apa Itu RAM dan Booting Sistem Operasi?

Random Access Memory adalah penyimpanan jangka pendek yang memiliki fisik tidak terlalu besar dan tersimpan dalam microchip. Kemudian, microchip akan dikumpulkan ke dalam modul memori yang terhubung ke motherboard. Sementara itu, motherboard terhubung dengan prosesor melalui jaringan listrik.

Meskipun terbilang sebagai memori utama, RAM memiliki kapasitas penyimpanan lebih kecil dibandingkan HDD atau SSD. Kapasitas paling besar saat ini hanya mencapai 32GB DDR4. 

Jadi, ketika empat slot terisi semua, maka kapasitasnya bisa mencapai 128GB. Angka ini terbilang cukup besar dan perlu spesifikasi komputer yang tinggi agar bisa mengangkatnya.

Sementara itu, booting merupakan proses perangkat memulai sistem operasi melalui tombol daya. OS (Operation System) sendiri adalah program yang secara khusus dibuat agar software dan hardware dalam perangkat bekerja sama dalam menjalankan tugas sehingga perangkat siap pakai.

Sederhananya, booting mengacu pada kondisi saat kamu menyalakan perangkat komputer ataupun gadget dari kondisi mati menjadi hidup. Setiap jenis sistem operasi pada dasarnya punya kinerja yang berbeda satu sama lainnya. Beberapa sistem operasi dapat mengoperasikan beberapa aplikasi lebih cepat dari sistem lain. 

Komponen RAM yang Memengaruhi Performa Perangkat

Random Access Memory memiliki pengaruh cukup besar bagi performa perangkat yang kamu gunakan. Jika kapasitas Random Access Memory tidak mencukupi, maka ini dapat memengaruhi pengoperasian program, termasuk juga kemampuan perangkat untuk booting.

Kapasitas yang terlalu kecil bisa membuat kamu kehabisan memori saat membuka terlalu banyak program atau aplikasi. Nah, secara umum hardware ini berpengaruh terhadap performa perangkat dalam dua komponen yakni:

1. Kapasitas Memori

Saat ini, Random Access Memory tersedia dalam berbagai pilihan kapasitas. Kamu dapat memilih kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan.

  • 2 GB – 4 GB adalah standar kapasitas yang dapat menangani beberapa aplikasi ringan sekaligus.
  • 4 GB – 6 GB merupakan kapasitas rata-rata yang ideal untuk penggunaan sehari-hari seperti browsing, scrolling media sosial, hingga bekerja di Ms Office.
  • 6 GB – 8 GB biasanya digunakan untuk pengguna game kasual dan multimedia dasar. Perangkat tidak akan terlalu terpengaruh saat kamu membuka berbagai aplikasi sekaligus.
  • 8+ GB cocok untuk user dengan aktivitas berat seperti bermain game profesional hingga menangani pekerjaan di bidang multimedia atau desain grafis.

2. Kecepatan Memori

Selain kapasitas memori, speed juga menjadi hal penting yang memengaruhi performa komputer. Kecepatan memori merupakan waktu yang dibutuhkan oleh RAM untuk menerima perintah dari prosesor sebelum akhirnya data akan dibaca dan ditulis.

Makin cepat speed Random Access Memory, maka makin cepat proses transfer informasi. Ini akan membuat perangkat bekerja lebih efektif dan efisien.

Kamu dapat mengecek penggunaan Random Access Memory di perangkat untuk melihat apakah kapasitasnya masih mencukupi atau tidak. Ketika persentase pemakaian semakin tinggi, maka artinya kapasitas tidak cukup 

Apa Saja yang Memengaruhi Kecepatan Booting Sistem Operasi?

Kapasitas dan kecepatan sistem memori akan sangat memengaruhi proses menyalanya perangkat. Random Access Memory yang besar dan cepat dapat membantu meningkatkan kecepatan komunikasi dengan prosesor dan menurunkan waktu untuk memuat. 

Lalu, apa saja yang sebenarnya memengaruhi kecepatan booting sistem operasi ini?

1. Kapasitas 

Total kapasitas Random Access Memory menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi kecepatan booting. Sebagai solusi dari penyimpanan memori jangka pendek untuk perangkat komputer, Random Access Memory lebih cepat dari hard drive

Dalam proses booting, program-program di dalam perangkat akan dipindah dari hard drive ke RAM. Ketika kamu menambah kapasitas memori, maka ini dapat meningkatkan waktu booting.

2. Latensi 

Ini adalah istilah untuk menggambarkan kecepatan Random Access Memory dalam mengirim dan menerima data dari CPU. Rumusnya, semakin rendah latensi, maka makin cepat Random Access Memory bekerja. 

Menurut Extreme Tech, latensi yang rendah menawarkan kecepatan boosting hingga 4%. Gambarannya, jika komputer kamu butuh waktu 2 menit untuk menyala, maka latensi yang rendah bisa mengurangi waktu hingga 5 detik.

3. Memori Virtual 

Saat perangkat tidak memiliki kapasitas Random Access Memory yang cukup, maka page file atau memori virtual akan difungsikan. Page file memiliki fungsi sebagai memori tambahan untuk komputer. 

Pada dasarnya, page file ini punya tugas untuk menyimpan program yang tidak aktif. Namun, ia bergantung pada speed akses data hard drive yang cenderung lebih lambat. Penggunaan virtual memori secara berulang akan meningkatkan waktu booting sistem operasi.

4. Kecepatan Prosesor

Faktor lain yang memengaruhi booting sistem operasi adalah kecepatan dari prosesor. Jumlah core atau inti prosesor dan kecepatan clock sangat berpengaruh terhadap berapa banyak data yang bisa diterima dalam satu waktu dan seberapa cepat komputer memprosesnya.

Manfaat Lain dari Peningkatan Random Access Memory pada Perangkat

Meningkatkan kapasitas RAM artinya memberi leverage lebih banyak untuk perangkat. Keuntungan terbesar adalah meningkatkan speed komputer. Namun, bagaimana dengan manfaat lainnya?

1. Meningkatkan Multitasking

Ketika kamu menjalankan beberapa program bersamaan dengan kapasitas melebihi kemampuan Random Access Memory, maka ini dapat memperlambat komputer. Ada kemungkinan muncul masalah komputer nge-lag atau nge-freeze

Menambahkan kapasitas Random Access Memory akan membuat prosesor punya space lebih untuk bekerja. Hasilnya, prosesor dapat bekerja lebih cepat dan mulus.

2. Menambah Performa Aplikasi

Jumlah aplikasi yang ada di dalam perangkat setiap orang tentunya tidak sama. Ketika komputermu memiliki terlalu banyak aplikasi, ini bisa memicu komputer lemot, termasuk saat booting. Setidaknya ada dua cara yang bisa kamu lakukan. 

Pertama, mengurangi jumlah aplikasi atau justru menambah kapasitas RAM. Dibandingkan memilih salah satunya, kamu dapat mengurangi aplikasi yang tidak terpakai dan sekaligus meningkatkan kapasitas Random Access Memory.

3. Memaksimalkan Kecepatan Komputer

Setiap kali kamu menyalakan komputer, maka sistem akan melakukan booting dan memuat semua program dan file penting ke dalam memori. Tujuannya adalah agar semua siap sebelum kamu menggunakannya.

Sayangnya, saat kapasitas RAM tidak memadai, proses booting bisa berjalan terlalu lama. Oleh karena itu, peningkatan Random Access Memory akan membantu meningkatkan booting sistem operasi. Komputer menyala lebih cepat dan kamu juga lebih produktif.

Dari penjelasan di atas, Random Access Memory memiliki peranan dan pengaruh signifikan terhadap performa komputer, khususnya saat booting sistem operasi. Meningkatkan kapasitas memori adalah cara yang mudah dan cukup hemat biaya secara keseluruhan.Tersedianya RAM dengan kapasitas yang berbeda memberikan keleluasaan bagi kamu untuk memilih sesuai dengan kebutuhan. Jika kamu mempertimbangkan upgrade, maka pastikan terlebih dahulu soal kapasitas memori saat ini dan register yang digunakan prosesor yakni 32-bit atau 64-bit. Semoga informasi di atas bermanfaat ya

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *