Seberapa Penting Processor dalam Kompetisi Esport?

Processor

Dunia esports kompetitif dengan dunia gaming AAA adalah dua dunia yang saling bersinggungan, tetapi berbeda satu sama lain. Dunia esport kompetitif memiliki kebutuhan komponen seperti processor dan kartu grafis yang berbeda dengan AAA gaming. Meskipun begitu, sebagai otak dari sebuah komputer, prosesor tetap memegang peranan penting dalam kompetisi esport.

Processor

Apakah Gim Esport Butuh Spek Dewa?

Untuk menjawab pertanyaan ini, sebaiknya langsung kita lihat dan bandingkan saja spesifikasi yang dibutuhkan oleh gim-gim esport yang populer. Di platform PC, beberapa judul esport yang populer antara lain adalah Counter-Strike 2, Dota 2, League of Legends, Call of Duty: Warzone dan Valorant.

Counter-Strike 2 merupakan gim first-person shooter besutan Valve yang dirilis sebagai sekuel dari Counter-Strike sekaligus versi upgrade gratis dari Counter-Strike: Global Offensive. Dilansir dari laman Steam CS2, spesifikasi minimum yang dibutuhkan adalah:

  • Intel Core i5-750
  • 8 GB RAM
  • Kartu grafis dengan kapasitas 1GB yang kompatibel dengan DirectX 11 dan memiliki dukungan Model Shader 5.0

Dota 2 adalah sebuah game multiplayer online battle arena (MOBA) yang dikembangkan oleh Valve berdasarkan mode Defense of the Ancients (DotA) untuk gim besutan Blizzard, Warcraft III. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk memainkan Dota 2 adalah:

  • Prosesor dual core dengan frekuensi 2,8Ghz
  •  4 GB RAM
  • NVIDIA GeForce 8600/9600GT atau AMD Radeon HD2600/3600

League of Legends (LoL) sering disebut sebagai kompetitor dari Dota 2. Gim esport besutan Riot Games ini sendiri sudah tiga kali berturut-turut menyabet penghargaan Best Esports Game di ajang The Game Awards, tepatnya pada 2019, 2020, dan 2021. Spesifikasi yang direkomendasikan untuk memainkan LoL adalah:

  • Processor Intel Core i5-3300 atau AMD Ryzen 3 1200
  • Kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 560 atau AMD Radeon HD 6950
  • 4GB RAM

Call of Duty: Warzone merupakan judul esport dari seri Call of Duty (COD). Seri COD sendiri merupakan salah satu judul tactical shooter yang paling populer di dunia. Untuk menjadi bagian dari playerbase COD Warzone, spesifikasi komputer yang direkomendasikan adalah:

  • Intel Core i5-6600K, Intel Core i7-4770, atau AMD Ryzen 5 1400
  • NVIDIA GeForce GTX 1060 atau AMD Radeon RX 580 yang kompatibel dengan DirectX 12
  • 12 GB RAM

Selain LoL, Riot Games juga mengembangkan dan merilis Valorant untuk meramaikan skena esport hero shooter. Saat ini, Valorant menjadi salah satu gim esport yang sedang naik daun, terutama di kalangan gamer kasual. Untuk memainkan game ini dengan 144+ FPS, kamu membutuhkan:

  • Intel Core i5-9400F atau AMD Ryzen 5 2600X
  • NVIDIA GeForce GTX 1050 Ti atau AMD Radeon R7 370
  • 4 GB RAM

Berdasarkan spesifikasi dari judul-judul esport di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa judul-judul esport tidak membutuhkan “spek dewa”. Spesifikasi kelas menengah sudah cukup untuk memainkan judul-judul ini. Para pemain profesional pun lebih memilih untuk menurunkan setting ke medium atau bahkan “rata kiri” untuk mencapai FPS tinggi.

Meskipun begitu, PC gaming dengan spesifikasi high-end sudah pasti dapat menjalankan judul-judul esport dengan lebih baik dan tanpa kendala berarti. 

Bottlenecking

Dalam skena esport, hal yang paling penting bukanlah tingkat spesifikasi hardware yang digunakan. Hal ini karena secara umum, seperti dijelaskan sebelumnya, gim-gim esport tidak membutuhkan spesifikasi yang sangat tinggi, tidak seperti judul-judul AAA seperti Elden Ring atau Cyberpunk 2077. Stabilitas sistem dan memastikan komputer tidak mengalami bottlenecking adalah hal yang lebih penting.

Bottlenecking sendiri mengacu kepada komponen yang menghambat kinerja maksimal komponen lain. Dua komponen yang paling mungkin menyebabkan bottleneck adalah GPU dan processor. GPU bottleneck terjadi ketika kinerja prosesor lebih tinggi dari GPU; sebaliknya, CPU bottleneck terjadi ketika kinerja GPU lebih baik dari prosesor.

Solusi mengatasi bottleneck sendiri tidak sesederhana menggunakan CPU atau GPU paling mahal. Hal yang lebih penting adalah memastikan bahwa performa CPU dan GPU berada pada tingkat yang kurang lebih sama. Artinya, jika kamu menggunakan kartu grafis di kelas high-end seperti NVIDIA GeForce RTX 4090 atau AMD Radeon RX 7900 XTX, pastikan kamu menggunakan prosesor kelas high-end seperti lini AMD Ryzen 9 atau lini Intel Core i9.

Rekomendasi Processor untuk Gaming

Untuk kamu yang ingin membangun PC gaming esport sendiri, ada beberapa prosesor gaming yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan:

  • AMD Ryzen 5 5600 (6 core, 12 threads, frekuensi maksimal 4,4GHz).
  • AMD Ryzen 7 5700X (8 core, 16 threads, frekuensi maksimal 4,6GHz).
  • AMD Ryzen 5 7600 (6 core, 12 threads, frekuensi maksimal 5,1GHz).
  • Intel Core i5-12500 (6 core, 12 threads, frekuensi maksimal 4,6GHz).
  • Intel Core i7-12700 (12 core, 20 threads, frekuensi maksimal 4,8GHz).
  • Intel Core i5-13400 (10 core, 16 threads, frekuensi maksimal 4,6GHz).

Sebagai catatan, mengingat kebutuhan esport yang tidak setinggi AAA gaming, processor yang direkomendasikan di atas merupakan CPU kelas menengah dan mid-high. Meskipun begitu, prosesor-prosesor tersebut masih sanggup dipasangkan dengan GPU kelas atas.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *