Mengenal Lebih Dalam Penyimpanan Data di Luar Angkasa

Penyimpanan Data

Pernahkah terpikir bagaimana penyimpanan data di luar angkasa dilakukan? Apalagi dengan adanya misi ke luar angkasa, sudah pasti akan ada data luar angkasa yang didapatkan. Ayo kenal lebih dalam sistem penyimpanannya di sini!

Bagaimana Data Dari Luar Angkasa Disimpan?

Penyimpanan Data

Data dari luar angkasa disimpan oleh satelit. Menurut situs tracking satelit Orbiting Now, sekiranya ada 7,702 satelit aktif di orbit. Satelit itu mengambil banyak data yang ukurannya mencapai ribuan terabytes setiap hari serta petabytes setiap tahun.

Nantinya akan makin banyak data yang dikumpulkan saat NASA atau penjelajah angkasa lainnya melakukan misi. Tidak semua data yang terkumpul dapat dikirim ke Bumi, maka cara efektif untuk membuat datanya berguna dengan menyimpannya di luar angkasa.

Pengelolaan Data di Luar Angkasa

Penyimpanan Data

Di sini ada beberapa bagian dari pengelolaan data di luar angkasa:

Tempat Penyimpanan Data yang Digunakan

SSD menjadi pilihan penyimpanan data di luar angkasa. Penyimpanan ini mampu memberikan kinerja tinggi, memiliki integritas dan daya tahan yang dibutuhkan ruang angkasa, sampai konsumsi daya yang rendah. Pada satelit modern, SSD telah digunakan untuk menyimpan data mengenai pola cuaca global, tumpahan minyak, perubahan iklim, dan masih banyak lagi.

Pengarsipan dan Distribusi Data

Terlalu banyaknya data terkumpul membuat semuanya tidak bisa disimpan. NASA menentukan mana data yang harus disimpan dan mana data yang dapat digunakan untuk mendapat wawasan berguna sebelum akhirnya membuangnya. Di NASA, pengarsipan data menjadi tujuan utama beberapa proyek big data. Dari sini tersirat bahwa NASA menyimpan sedikit data yang terkumpul untuk dikelola.

Misalnya, data dari satelit Earth Observing System dan program pengukuran lapangan lainnya disimpan di fasilitas DAAC (Distributed Active Archive Center) yang mana datanya akan diproses, diarsip dan terakhir didistribusikan. NASA juga memanfaatkan big data melalui ASDC (Atmospheric Science Data Center) dan PDS (Planetary Data System). 

Analisa Proyek

Ada beberapa big data NASA yang diperoleh untuk dianalisis dan bukannya disimpan. Contohnya superkomputer NASA Pleiades. Superkomputer ini memanfaatkan big data untuk membantu menganalisis berbagai proyek rumit, mencakup kejadian solar flare, desain pesawat ulang-alik yang komprehensif, dan cuaca luar angkasa.

Tantangan Penyimpanan Data di Luar Angkasa

Penyimpanan Data

Menyimpan data di luar angkasa tidak semudah menyimpannya di Bumi. Berikut ada beberapa tantangan mengenai penyimpanan data di luar angkasa:

Data Reliability

Lingkungan luar angkasa jauh berbeda dari Bumi, lingkungannya sangat tidak ramah pada perangkat elektronik. Teknologi yang melakukan perjalanan ke dan dari luar angkasa harus tahan dengan kondisi ekstrem di sana, yang menjadikannya tantangan besar. 

Saat lepas landas, komponen elektronik harus menghadapi getaran yang ekstrem. Sesampainya di orbit, komponen elektronik masih harus terus bekerja di perubahan termal yang ekstrem setiap jamnya. Hal lain yang harus dihadapi adalah bertahan dari radiasi luar angkasa yang dapat mempengaruhi fungsi dan menurunkan kualitas perangkat elektronik.

Karena itu teknologi luar angkasa yang andal sangatlah penting. Sekarang ini, tim pengembangan produk telah mengambil pembelajarannya. Mereka merancang produk penyimpanan data seperti flash dan SSD menjadi “space grade” atau “radiation hard”. 

Data Integrity

Mempertahankan integritas data sangat penting karena hilang atau rusaknya data dapat menyebabkan perhitungan yang salah atau lebih buruk lagi kecelakaan. Para insinyur telah menemukan persyaratan yang ketat untuk integritas data. Gunanya agar data-data yang ada dapat dipastikan tetap memiliki kemampuan untuk dianalisis di ruang angkasa atau dikirim untuk dianalisis.

Integritas data itu dapat dipertahankan melalui inovasi pada teknologi penyimpanan data yang bisa melindungi memori berbasis flash dari sinar kosmik penyebab bitflips. Fenomena bitflips merupakan fenomena mengerikan di mana ketika angka 1 menjadi 0 atau sebaliknya. Ini dapat menghancurkan seluruh kumpulan data. Mengatasi itu tidak semudah memformat hard disk komputer.

Manfaat Peningkatan Penyimpanan Data di Luar Angkasa

Penyimpanan Data

Peningkatan penyimpanan data di luar angkasa pastinya memberikan manfaat untuk misi luar angkasa. Apa saja kah itu?

Memudahkan Analisa Big Data

Bukan hanya jumlahnya yang banyak, data dari luar angkasa juga berukuran sangat besar. Maka dari itu, penyimpanan harus terus ditingkatkan agar datanya dapat digunakan. Penyimpanan dan pemrosesan data satelit mampu memudahkan analisis kumpulan big data. Kumpulan data-data yang berukuran besar itu dapat disimpan dengan aman dan cepat. Dengan begitu, data-datanya jadi mudah untuk diakses dan dianalisis. 

Berdampak Baik Pada Keamanan Data

Sistem penyimpanan yang rusak akan berpengaruh buruk pada kualitas data yang dikumpulkan. Keamanan integritas data akan terancam karena data yang tidak akurat. Pengembangan sistem penyimpanan bisa mengatasi masalah tersebut dan berdampak baik pada keamanan data karena data yang didapat jadi tidak rusak.

Menghemat Waktu dan Biaya

Misi luar angkasa membutuhkan banyak waktu dan biaya. Bila terjadi masalah pada sistem penyimpanan, satelit yang berharga hingga jutaan dolar itu malah menjadi tidak berguna. Masalah itu tentunya akan memengaruhi keseluruhan misi dan data yang didapat dari misi. Mengembangkan sistem penyimpanan akan membantu menghindari kerugian yang besar dari segi waktu dan biaya.

Penutup

Kemajuan teknologi akan menghadirkan banyak keuntungan pada penyimpanan data di luar angkasa. Makin baiknya sistem penyimpanan, makin baik pula data yang dapat terkumpul dan dianalisis oleh kita.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *