Peran Penyimpanan Data dalam Kesehatan dan Penyembuhan Penyakit

Penyimpanan Data

Rumah sakit menyimpan banyak data pasien yang berhubungan dengan penyakit sampai tindakan penanganannya. Ternyata dengan menyimpan data-data tersebut, dunia kesehatan dapat terbantu dalam segi penanganan penyakit atau penelitian. Untuk memahami lebih dalam, simak peran penyimpanan data dalam dunia kesehatan.

Kepentingan Penyimpanan Data dalam Dunia Kesehatan

Penyimpanan Data

Penyimpan memiliki andil yang cukup besar di dunia kesehatan. Apa saja kepentingannya itu? Lihat penjelasannya di sini!

Memudahkan Pencarian Informasi Pasien

Batasan waktu menjadi komponen penting yang perlu diperhatikan tenaga medis dalam memberikan tindakan medis dengan banyaknya data yang ada di rumah sakit. Karena itu, pencarian informasinya perlu dilakukan dengan cepat dan mudah. Data medis digital dapat diakses dengan bantuan sistem informasi yang memangkas waktu pencarian. Saat mencari informasi, tenaga medis dapat menggunakan kata kunci tertentu untuk menemukannya.

Membantu Penanganan Penyakit

Riwayat medis yang dimiliki setiap pasien itu berbeda-beda. Walaupun ada pasien yang mengalami penyakit serupa, belum tentu pasiennya bisa diberikan tindakan dan perawatan yang sama. Contohnya adalah saat pasien memiliki alergi terhadap obat tertentu. Dengan adanya penyimpanan data medical checkup digital, penanganannya pun dapat diketahui.

Bahkan data kesehatan dapat membantu penanganan penyakit kronis seperti kanker. Peneliti bidang medis dapat memanfaatkan big data dari banyak pasien untuk menemukan cara penyembuhan dengan tingkat kesuksesan.

Dapat Diintegrasikan dengan Rekam Medis

Tidak seperti data manual, data medis digital dapat diintegrasikan dengan bantuan e-rekam medis. Integrasi yang mudah itu membuat layanan kesehatan mampu beroperasi dengan optimal. Ini karena distribusi antardepartemen dapat terlaksana dengan otomatis dan cepat.

Ada juga EHR atau Electronic Health Records di mana setiap orang memiliki rekam digitalnya sendiri, meliputi riwayat medis, demografi, alergi, hasil tes lab, dan lainnya. Rekamannya dibagikan di sistem informasi terjaga dan dapat diakses oleh layanan dari sektor publik atau swasta. Sayangnya, masih banyak negara yang sulit menerapkan EHR secara penuh.

Meningkatkan Pelayanan untuk Pasien

Pelayanan terhadap pasien dapat ditingkatkan dengan akses yang mudah ke data pasien, analisis prediktif, serta lingkungan berbagi data yang mudah dibangun. Pasien jadi tidak harus mengisi data yang sama berulang-ulang untuk menjalani tes medis. Penyimpanan data terpusat juga memudahkan akses pasien terhadap informasi kesehatan mereka. Hal itu akan meningkatkan akurasi rekaman dan menambah keterlibatan pasien.

Analisa Data yang Lebih Baik

Pengadopsian teknologi inovatif dapat terbantu dengan pengelolaan data yang tepat. Sebut saja machine learning, teknologi tersebut dapat membantu dalam mengidentifikasikan tren kesehatan di kelompok populasi atau wilayah tertentu dan menganalisis catatan pasien.

Tenaga medis pun dapat membangun pandangan yang komprehensif mengenai kesehatan pasien sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan bila diperlukan. Cakupannya dari rekomendasi kesehatan pribadi sampai tindakan proaktif yang global untuk melawan peningkatan masalah kesehatan.

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Penyedia Layanan Kesehatan Menyimpan Data

Penyimpanan Data

Saat memilih penyimpanan data untuk organisasi kesehatan seperti rumah sakit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sistem penyimpanan yang pas bisa memenuhi bagian-bagian berikut:

Kepatuhan Terhadap Peraturan

Karena layanan kesehatan menyimpan data-data sensitif pasien, tentunya biasa ada peraturan yang harus diikuti. Sistem penyimpanan di layanan kesehatan seperti rumah sakit harus bisa memenuhi peraturannya. Setiap data yang dikumpulkan dan disimpan harus dilakukan sesuai dengan standar, misalnya tidak disimpan pada hard disk biasa.

Kemampuan untuk Dikembangkan

Perkembangan penanganan kesehatan ikut andil dalam perkembangan data yang dikumpulkan dan disimpan. Data-datanya berupa scan X-ray, CT, PET, dan MRI. Ukuran dara-data itu dapat bertambah hingga sebesar petabyte. Diperlukan penyimpanan data yang besar untuk menyimpan data-datanya. Oleh karena itu, kapasitas penyimpanan harus bisa dikembangkan dan berbiaya terjangkau.

Perlindungan dan Ketahanan Data

Beberapa penelitian menunjukkan jika 93% organisasi kesehatan mengalami pembobolan data. Rumah sakit yang menyimpan banyak data pasien akan terkena risiko besar apabila datanya hilang atau dihapus. Agar tidak terjadi masalah seperti itu, sistem penyimpanan perlu menyediakan replikasi, redundansi, pencadangan data, dan kode penghapusan yang dapat mendistribusi fragmen data ke beberapa node.

Jenis Penyimpanan Data untuk Layanan Kesehatan

Penyimpanan Data

Tidak semua layanan kesehatan menggunakan penyimpanan data yang sama. Beberapa yang biasanya digunakan adalah:

OnPremise

Pada onpremise, penyimpanannya terletak di lokasi fisik organisasi seperti data center atau ruangan server. Sistem penyimpanan ini memberikan kontrol penuh kepada penyedia layanan kesehatan atas data-data mereka. Namun, penyimpanan ini tidak cocok digunakan pelayanan kesehatan yang menyimpan data besar atau kekurangan sumber TI.

Cloud

Berbeda dari onpremise, sistem penyimpanan cloud menggunakan server jarak jauh untuk penyimpanan dan pengelolaan data. Server tersebut dikelola oleh penyedia layanan cloud seperti Google Cloud atau Microsoft Azure. Keuntungan penyimpanan cloud yaitu dapat menyimpan dan mengakses data penting pasien dalam jumlah besar. 

Hybrid

Terakhir ada sistem penyimpanan hybrid, kombinasi antara penyimpanan onpremise dan cloud. Melalui sistem ini, layanan kesehatan dapat menyimpan data baik itu di server tersendiri atau server jarak jauh. Contoh pemanfaatannya dengan menyimpan data sensitif pasien di server tersendiri dan data kurang sensitif disimpan di cloud

Penutup

Begitulah peran penyimpanan data di dunia kesehatan. Berbagai data yang tersimpan itu akan sangat membantu dalam mengembangkan perawatan pasien sampai penanganan penyakit kronis.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *