6 Transformasi E-learning Berkat Teknologi Cloud Computing

Teknologi Cloud

Dunia pengajaran telah mengalami transformasi besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah peralihan ke pembelajaran online atau e-learning karena pandemi Covid-19. Penerapannya pun tak lepas dari teknologi cloud computing (komputasi awan). 

Pertanyaannya, tahukah kamu apa itu cloud computing? Bagaimana pengaruh dari penggunaan teknologi penyimpanan data ini terhadap sistem pembelajaran online atau e-learning? Temukan jawabannya di sini!

Teknologi Cloud

Apa itu Teknologi Cloud Computing?

Sederhananya, cloud computing adalah penggunaan layanan yang dihosting, seperti penyimpanan data, server, database, jaringan, dan perangkat lunak melalui internet. Teknologi berbasis cloud dirancang untuk memberi pengguna akses ke open source, perangkat lunak, dan on demand self-service, dari mana saja dengan koneksi internet.

Implementasi cloud computing dinilai lebih mudah, cepat, dan andal daripada membeli hardware tradisional karena dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan untuk pemesanan, positioning, dll. 

Keandalannya inilah yang kemudian membuat permintan akan teknologi cloud computing makin meningkat di berbagai sektor, mulai dari UMKM, sektor kesehatan, hingga pengajaran (e-learning). Di sektor e-learning, cloud computing memungkinkan para pengajar dan siswa dapat mengakses pembelajaran di mana saja, kapan saja, dan dari perangkat apa pun.

Mekanisme penyimpanan dan pengelolaan data bisa menjadi lebih fleksibel dan fitur keamanannya pun kuat. Hal ini memungkinkan pengajar untuk mengunggah konten e-learning dalam jumlah besar dalam berbagai jenis dan format (video, teks, presentasi, kuis, kuesioner, dll).

Implementasi cloud computing dalam e-learning juga memungkinkan pengajar untuk mengadakan kelas online serta berinteraksi dengan siswa jarak jauh dengan biaya serendah mungkin.

Dampak Teknologi Cloud Computing Terhadap E-learning

Bisnis cloud computing di sektor pendidikan diperkirakan memiliki pasar sebesar USD 173,62 miliar pada tahun 2030 dan memiliki lebih dari 9,5 juta pengguna, lho. Sepenting inilah cloud computing dalam pengajaran; pasalnya, teknologi ini membawa dampak positif yang sangat signifikan, di antaranya:

1. Bisa Mengadakan Kelas Secara Online

Teknologi cloud computing bisa dibilang sebagai penyelamat bagi sektor pengajaran saat Covid-19 mewabah di seluruh dunia. Kelas offline yang ditiadakan bisa dialihkan menjadi kelas online berkat teknologi ini. Itulah bukti bahwa implementasi cloud computing dalam pengajaran telah mengubah paradigma aksesibilitas selama ini. 

Cloud computing memungkinkan penggunanya untuk terhubung ke platform pembelajaran dari mana saja dan kapan saja hanya dengan bermodalkan koneksi internet. Siswa dan pengajar dapat mengakses materi pembelajaran, tugas, dan sumber daya pendukung tanpa terkendala oleh batasan geografis. 

2. Peningkatan Kolaborasi

Melalui implementasi teknologi cloud computing dalam e-learning, pengajar dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan mendorong kolaborasi. Caranya adalah dengan mengintegrasikan berbagai media sosial, aplikasi pengirim pesan, dan tools komunikasi lainnya dengan platform e-learning berbasis cloud melalui API.

Pernyataan ini juga sejalan dengan beberapa studi (Murugiah dan Thang, 2010) yang hasilnya menunjukkan bahwa lingkungan pembelajaran online dapat membantu siswa lebih aktif dan kolaboratif.

3. Teknologi Cloud Lebih Murah

Buku teks, penilaian, dan tugas dapat diakses secara online. Ini menghemat biaya karena siswa tidak perlu membeli buku cetak yang mahal. Bagi lembaga pendidikan, banyak biaya infrastruktur yang dapat dipangkas dengan mengadakan kelas secara online serta tidak perlu mengeluarkan uang untuk data-data fisik, operasional, dan pemeliharaan IT.

Selain itu, penyimpanan sumber daya di cloud juga terbilang lebih murah. Berbeda dengan server jarak jauh lokal atau khusus, di cloud, kamu hanya membayar sesuai pemakaian (Pay As You Go); artinya, kamu hanya ditagih untuk sumber daya yang benar-benar digunakan. 

Model PAYG ini memungkinkan meminimalkan CAPEX (pengeluaran untuk beli aset tetap) dan mengurangi OPEX (pengeluaran untuk kelola bisnis). Oleh karena itu, menyimpan materi e-learning di cloud jauh lebih murah dibandingkan dengan menjalankan data center lokal untuk tujuan yang sama.

4. Skalabilitas

Dampak lain dari implementasi cloud dalam e-learning adalah kemampuannya untuk menyesuaikan kapasitas sesuai kebutuhan. Bagaimana maksudnya? Teknologi cloud computing dibangun menggunakan infrastruktur Docker container. 

Software ini memungkinkan setiap aplikasi atau fitur yang diperlukan dapat dijalankan dalam sebuah kontainer dan diskalakan secara individual. Artinya, platform e-learning berbasis cloud akan lebih kecil kemungkinannya untuk nge-down atau nge-lag ketika menghadapi beban kerja yang berat.

5. Meminimalkan Kebutuhan Perangkat Keras

Berbeda dengan metode konvensional, siswa tidak perlu membeli laptop yang mahal. Cloud computing di sektor pendidikan menawarkan penyimpanan berbasis cloud gratis yang dapat diakses dengan smartphone standar. 

Sementara itu, bagi lembaga pendidikan, mereka tidak lagi harus berinvestasi pada perangkat keras dan infrastruktur dan hanya dapat fokus pada pembelajaran yang berkualitas lebih baik. Mereka juga dapat memberi siswanya akses ke ribuan perpustakaan elektronik atau buku digital, sehingga menghemat uang dan waktu. 

Cara ini dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak ada kertas yang terbuang dalam tugas fotokopi. Siswa tinggal mengakses dan membuka materi pelajaran, kuis, video pembelajaran, atau lainnya yang telah diberikan melalui internet kemudian menggunakannya kapan pun dan di mana pun.

6. Keamanan Data Lebih Terjamin

Setiap lembaga pendidikan pastinya memiliki sumber dan konten pembelajaran yang eksklusif. Tak heran jika prioritas utama lembaga ini adalah melindungi dan mengamankan data mereka. 

Untungnya, kini telah hadir teknologi cloud computing di sektor pendidikan yang menggunakan teknologi VPN untuk memastikan bahwa data terlindungi. 

Berkat fitur keamanan cloud computing, integritas dan keamanan data lembaga pendidikan tidak mudah diretas. Begitu juga dengan aktivitas berbagi data antara siswa dan guru menjadi lebih aman dan mudah karena hanya pengguna yang memiliki izin yang dapat mengaksesnya.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, dampak penggunaan teknologi cloud computing dalam e-learning sangatlah besar. Tidak mengherankan jika makin banyak lembaga pendidikan yang berniat memindahkan beban kerja mereka ke cloud, mulai dari tingkat sekolah hingga universitas. 

Platform e-learning berbasis cloud merupakan pilihan cerdas dalam misi mencetak hasil pembelajaran yang fleksibel, efisien, dan aman. Namun, semua ini hanya bisa terwujud jika pihak lembaga pendidikan memilih Managed Service Provider (MSP) yang tepercaya untuk membantu dalam membangun dan menjalankan solusi cloud e-learning.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *