Teknologi NAND Flash QLC dan Pengaruhnya pada Performa SSD

Teknologi NAND Flash

QLC SSD menawarkan kapasitas besar dan harga yang lebih terjangkau dibandingkan SSD lainnya. Jenis SSD ini menggunakan teknologi NAND flash QLC, yang mampu menyimpan empat bit di setiap sel. Bagaimana teknologi ini memengaruhi performa SSD? Mari kita pelajari lebih lanjut.

Teknologi NAND Flash

Apa Itu Teknologi NAND Flash?

Menurut Kingston, teknologi NAND flash adalah jenis flash memory non-volatile yang mampu menyimpan data tanpa terhubung ke listrik. Hal ini berbeda dengan DRAM yang harus terhubung ke listrik untuk menyimpan data.

Dengan kemampuannya tersebut, NAND flash menjadi solusi yang ideal untuk perangkat penyimpanan internal, eksternal, dan portabel. Teknologi ini umumnya banyak diterapkan dalam perangkat SSD, drive USB, dan SD card.

Berdasarkan jumlah bit yang dapat disimpan per selnya, NAND flash memory dapat diklasifikasikan menjadi SLC, MLC, TLC, dan QLC. Berikut penjelasannya, dilansir dari Wondershare.

  • SLC (Single-Level Cell) – Setiap sel hanya dapat menyimpan satu digit biner (bit).
  • MLC (Multi-Level Cell) – Setiap sel dapat menyimpan dua bit.
  • TLC (Triple-Level Cell) – Setiap sel dapat menyimpan tiga bit.
  • QLC (Quad-Level Cell) -Setiap sel dapat menyimpan hingga empat bit.

Selain klasifikasi di atas, NAND flash memory juga dapat dibedakan menjadi 2D dan 3D. Pada NAND flash 2D, sel-sel disusun secara horizontal dalam matriks dua dimensi. Jenis penyimpanan 2D memerlukan lebih banyak ruang fisik yang berdampak pada ukuran chip yang lebih besar.

Sebaliknya, pada NAND flash 3D, ruang fisik dapat dihemat dengan menumpuk sel-sel memori secara vertikal dalam matriks tiga dimensi. Dengan pendekatan ini, ukuran chip pun bisa lebih diminimalkan.

Apa Itu QLC SSD?

Teknologi SSD telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, mulai dari SLC, MLC, TLC, dan yang terbaru QLC. Menurut Pure Storage, QLC flash memory atau QLC SSD adalah teknologi NAND memory yang menawarkan kapasitas optimal dengan biaya per terabyte sehingga cocok untuk menggantikan HDD.

Dilansir dari ACNC, SSD QLC adalah tipe SSD yang memanfaatkan teknologi quad-level cell dalam memori NAND flash. Dengan teknologi ini, lebih banyak data dapat disimpan dalam ruang yang sama daripada SSD konvensional. Hal ini bisa jadi solusi yang efisien untuk menyimpan volume data besar dalam ruang yang terbatas.

Pengaruh Teknologi NAND Flash QLC pada Performa SSD

Teknologi NAND flash QLC yang diterapkan pada SSD akan berpengaruh pada performanya, baik secara positif maupun negatif. Dilansir dari ACNC, berikut adalah pengaruh teknologi QLC pada performa SSD.

1. Kapasitas Lebih Besar

QLC SSD hadir dengan kapasitas yang lebih besar daripada SSD konvensional. Oleh karenanya, jenis SSD ini bisa jadi opsi yang menarik untuk menyimpan filefile besar seperti gambar, video, database, dan arsip. Penyimpanan ini juga cocok untuk komputasi awan untuk mengakses file yang disimpan dengan cepat.

2. Lebih Sedikit Daya

Untuk menyimpan data yang sama, QLC SSD membutuhkan siklus tulis yang lebih sedikit sehingga konsumsi dayanya juga lebih sedikit. Dengan begitu, masa pakai baterai perangkat pun bisa lebih awet.

3. Biaya Lebih Terjangkau

QLC SSD menawarkan biaya per GB lebih murah karena mengusung teknologi quad-level cell yang mampu menyimpan data lebih banyak dalam jumlah ruang yang sama. Harganya lebih murah daripada SSD konvensional sehingga cocok bagi mereka yang tidak ingin membayar lebih untuk kapasitas penyimpanan yang besar.

4. Kecepatan Baca yang Tinggi

Kecepatan baca yang tinggi menjadikan QLC SSD pilihan ideal untuk situasi yang memerlukan akses cepat ke sebagian besar data. Kendati kecepatan tulisnya lambat, SSD ini tetap memberikan performa yang cukup tinggi secara keseluruhan.

5. Kecepatan Tulis Lebih Lambat

QLC SSD memiliki kecepatan tulis yang lebih lambat daripada SSD konvensional. Hal ini membuatnya kurang cocok untuk penggunaan yang memerlukan kecepatan tulis yang tinggi, seperti game dan pengeditan video.

6. Ketahanan yang Rendah

QLC SSD memiliki umur lebih pendek dibanding SSD konvensional karena setiap selnya menampung 4 bit data, lebih banyak dibanding SLC, MLC, dan TLC. Artinya, SSD ini lebih cepat aus dan memerlukan penggantian lebih sering, terutama jika digunakan untuk menangani beban kerja tulis yang intensif.

Dilansir dari Integral Memory, Daya tahan chip NAND flash diukur berdasarkan seberapa sering data dapat ditulis sebelum mengalami kegagalan, yang dikenal sebagai siklus Program/Erase (P/E). SLC bisa bertahan hingga 100.000 siklus P/E, MLC sekitar 10.000 siklus P/E, dan TLC sekitar 3000 siklus P/E.

Sedangkan pada QLC, daya tahannya lebih rendah lagi, yaitu hanya sekitar 1000 siklus P/E. Meskipun begitu, SSD QLC masih tetap layak digunakan untuk penggunaan yang tidak memerlukan operasi tulis yang berat. 

7. Penurunan Performa

Seiring pemakaian, QLC SSD akan mengalami penurunan performa, khususnya ketika daya tampungnya sudah penuh dan mencapai batasnya.Itulah penjelasan lengkap tentang teknologi NAND flash QLC dan pengaruhnya pada performa SSD. Dengan mempertimbangkan plus minus QLC SSD di atas, kamu bisa menentukan apakah jenis penyimpanan ini sesuai dengan kebutuhanmu atau tidak.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *