Apa Itu Storage dalam Konteks Internet of Things (IoT)?

Internet of Things

Saat ini, sudah banyak contoh perangkat Internet of Things (IoT) di sekitar kita. Beberapa di antaranya adalah smart thermostat, smartwatch, hingga mesin-mesin yang ada di pabrik. Perangkat-perangkat Internet of Things ini biasanya memiliki storage untuk menyimpan data penggunaan perangkat tersebut.

Seperti apa, sih, pentingnya storage untuk perangkat Internet of Things? Apakah storage hanya digunakan untuk menyimpan data saja? Lalu, apa saja macam-macam penyimpanan untuk Internet of Things? Yuk, cari tahu selengkapnya di penjelasan berikut! 

Internet of Things

Pentingnya Storage untuk Internet of Things

Salah satu karakteristik dari Internet of Things adalah adanya akumulasi data secara terus-menerus dalam jumlah yang besar. Karena adanya data dalam jumlah besar inilah storage diperlukan. 

Penjelasan lebih lengkap mengapa IoT membutuhkan storage adalah sebagai berikut.

  1. Akumulasi data. Sebagaimana disebutkan, perangkat IoT secara konstan mengumpulkan informasi. Karenanya, data akan terus bertambah dengan cepat. Perangkat membutuhkan penyimpanan untuk dijaga dan digunakan nanti.
  2. Analisis data. Data-data yang dikumpulkan oleh IoT di storage selanjutnya bisa dianalisis untuk mengenali tren penggunaan, mengoptimasi kinerja, atau mendapatkan insight terkait riwayat penggunaan perangkat tersebut.
  3. Pengambilan keputusan. Perangkat-perangkat IoT sangat bergantung pada data untuk mengambil keputusan—terutama yang sifatnya otomatis. Sebagai contoh, saat ini kamu bisa menjumpai termostat yang bisa menyimpan riwayat suhu. Ke depannya, termostat bisa menaikkan dan/atau menurunkan suhu secara otomatis berdasarkan riwayat penggunaan.
  4. Penggunaan di masa mendatang. Data-data yang sudah terkumpul bisa disimpan di storage. Data ini bisa dianalisis untuk tujuan pengembangan perangkat ataupun software yang menyertai perangkat tersebut. 

Macam-Macam Storage Internet of Things

Secara umum, ada tiga macam jenis penyimpanan yang digunakan perangkat-perangkat Internet of Things (IoT). Penyimpanan yang dimaksud adalah cloud storage, edge storage, dan fog storage

Cloud storage

Jenis penyimpanan cloud storage adalah jenis penyimpanan jarak jauh yang bisa diakses selama ada jaringan internet. Beberapa contohnya sudah bisa dengan mudah kamu jumpai, misalnya seperti Google Drive atau Dropbox.

Beberapa ciri khas dari cloud storage adalah sebagai berikut:

  1. Skalabilitas tinggi. Kamu bisa memilih ukuran penyimpanan yang dibutuhkan. Apabila kebutuhan penyimpanan meningkat, kamu bisa menambah ukuran penyimpanan cloud. Begitu pula sebaliknya—kamu bisa mengurangi ukuran penyimpanan cloud jika kebutuhan berkurang.
  2. Bisa diakses secara global. Selama ada koneksi internet, siapa pun bisa mengakses data dengan mudah. Privasi data memang akan berkurang, namun hal ini bisa diatur sedemikian rupa agar hanya pengguna yang memiliki akses saja yang bisa membaca isi data.
  3. Biaya relatif rendah. Dibandingkan dengan jenis penyimpanan lainnya, cloud storage dipatok dengan harga yang lebih rendah. Harga akan menyesuaikan dengan ukuran penyimpanan yang kamu butuhkan. Semakin besar kebutuhan storage, semakin besar juga biaya yang perlu dibayarkan. 

Edge storage

Edge storage didefinisikan sebagai penyimpanan data yang tersedia pada perangkat atau gateway, berdekatan dengan sumber data. Jenis penyimpanan ini terletak di tepi jaringan dan dianggap sebagai salah satu penyimpanan dengan tingkat keamanan yang baik.

Berikut adalah beberapa ciri khas dari edge storage:

  1. Latensi rendah. Karena data disimpan dekat dengan sumber data, maka waktu respons bisa jadi lebih cepat. Pengguna bisa mengakses data secara real-time dengan lebih cepat.
  2. Tingkat keamanan yang tinggi. Karena data disimpan secara lokal, risiko paparan terhadap serangan siber seperti hacking, phishing, dsb. jadi rendah. 
  3. Jaringan internet tidak selalu diperlukan untuk mengakses data. Tidak seperti cloud storage yang harus menggunakan internet untuk mengakses data, edge storage tidak selalu membutuhkan internet karena data disimpan secara lokal. 
  4. Kapasitas penyimpanan terbatas. Apabila dibandingkan dengan cloud storage, kapasitas penyimpanan edge storage rata-rata lebih kecil. Jumlah data yang bisa disimpan pun jadi lebih sedikit.  

Fog storage

Selain cloud dan edge, ada juga jenis penyimpanan fog storage. Jenis penyimpanan ini merupakan jenis penyimpanan data terdesentralisasi yang terletak di antara tepi jaringan dan cloud. Fog storage adalah jenis penyimpanan IoT yang relatif baru dan dirancang untuk menjembatani perbedaan karakteristik antara cloud dan edge storage.

Karakteristik dari fog storage adalah sebagai berikut:

  1. Mampu menjembatani edge dan cloud. Fog storage menyediakan transmisi data yang mulus antara perangkat cloud dan edge sehingga analisis data secara real-time bisa dilakukan dan penyimpanan data pun bisa dilakukan secara jangka panjang.
  2. Meningkatkan pemrosesan di edge. Fog storage memungkinkan adanya sumber daya komputasi di tepi jaringan. Dengan demikian, pemrosesan data yang lebih kompleks tanpa mengandalkan cloud bisa dilakukan dengan lebih mudah. 
  3. Meminimalkan beban bandwidth. Data bisa disimpan di fog node. Hal ini akan mengurangi beban bandwidth jaringan, terlebih untuk perangkat atau software yang menghasilkan volume data tinggi.

Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu storage dalam perangkat Internet of Things, mengapa perangkat Internet of Things membutuhkannya, serta beberapa jenis storage yang digunakan perangkat IoT saat ini. 

Untuk menentukan tipe storage yang tepat, kamu bisa mempertimbangkan jenis data, volume data, latensi, kebutuhan keamanan, serta alokasi biaya yang bisa kamu siapkan untuk storage tersebut.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *