Mengenal SSHD, Teknologi Hybrid Storage Gabungan SSD-HDD

Teknologi Hybrid Storage

SSD dan HDD mungkin sudah tidak asing lagi bagi pengguna komputer. Namun, tahukah kamu bahwa ada satu jenis penyimpanan lagi yang disebut SSHD. Media penyimpanan ini mengusung teknologi hybrid storage yang menggabungkan teknologi SSD dan HDD. Seperti apa penjelasannya?

Teknologi Hybrid Storage

Pengertian Teknologi Hybrid Storage SSHD

Teknologi hybrid storage adalah sistem penyimpanan yang mengombinasikan hard disk drive (HDD) dan solid-state drive (SSD) untuk mendapatkan performa yang tinggi dengan biaya yang murah. Untuk lebih memahami konsep ini, mari kita pelajari juga apa itu HDD dan SSD.

HDD

HDD adalah jenis media penyimpanan yang terdiri dari piringan magnetik dengan kepala read/write bergerak di atasnya untuk membaca dan menulis data. Biasanya, HDD memiliki harga yang relatif terjangkau dengan kapasitas besar jika dibandingkan dengan opsi penyimpanan lainnya. Saat ini, HDD internal umumnya dapat dihubungkan ke komputer melalui antarmuka SATA III.

SSD

Tidak seperti HDD yang menggunakan komponen mekanis, SSD menggunakan sel semikonduktor untuk menyimpan data secara terus menerus. Jenis penyimpanan ini dapat membaca, menulis, dan mengakses data jauh lebih cepat daripada HDD.

Jika dibandingkan, HDD tercepat hanya mampu membaca dan menulis data dengan kecepatan sekitar 200 MBPS. Sementara itu, SSD SATA III berperforma tinggi dapat mencapai kecepatan 560 MBPS atau lebih tinggi.

Tak hanya itu, ada juga jenis SSD lain yang beroperasi di antarmuka PCIe 3.0 dan PCIe 4.0 yang dikenal sebagai NVMe. SSD NVMe PCIe 3.0 kelas atas dapat membaca data dengan kecepatan melebihi 3000 MBPS, sedangkan SSD NVMe PCIe 4.0 bahkan mampu menembus kecepatan baca 7000 MBPS.

SSHD, Teknologi Gabungan SSD dan HDD

Selain HDD dan SSD, terdapat teknologi penyimpanan lain yang disebut solid-state hybrid drive (SSHD). Teknologi ini menggabungkan drive magnetik HDD dengan memori flash SSD dalam satu media penyimpanan.

Cara kerja SSHD adalah memantau data yang sedang dibaca dari hard drive, lalu data yang paling sering diakses disimpan di dalam memori flash NAND. Dengan begitu, penyajian data yang paling penting akan memiliki performa setara SSD.

Ketika kita memasang SSHD untuk pertama kali, performa mungkin tidak langsung meningkat. Hal ini karena SSHD perlu waktu untuk mempelajari perilaku pengguna dan mengidentifikasi data yang sering diakses. Selain itu, data yang disimpan di memori flash NAND juga dapat berubah seiring berjalannya waktu.

Ketika SSHD menulis data baru atau mengakses data yang jarang digunakan, performanya akan terasa seperti HDD. Tidak seperti SSD murni, performa SSHD akan dibatasi oleh komponen hard disk mekanis yang terdapat di dalamnya.

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Hybrid Storage SSHD

Setelah membaca pengertiannya di atas, apakah kamu tertarik dengan SSHD? Sebelum memutuskan untuk mengadopsi teknologi hybrid storage ini, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan berikut terlebih dahulu.

Kelebihan SSHD

1. Single Drive

Tidak perlu memasang SSD dan HDD secara terpisah, SSHD telah mengintegrasikan keduanya dalam satu perangkat. Hal ini menjadi solusi yang sempurna bagi kamu yang memiliki laptop dengan satu ruang penyimpanan SATA III.

2. Proses Booting yang Cepat

Dengan bantuan driver ReadyDrive Windows, semua file yang dibutuhkan untuk proses Booting komputer akan tersimpan di komponen flash SSHD. Alhasil, proses booting pun bisa berjalan lebih cepat.

3. Lebih Cepat daripada HDD

SSHD unggul dalam kinerja dibandingkan HDD berkat keberadaan komponen SSD di dalamnya. Saat file tertentu sering diakses, aksesnya pun akan menjadi lebih cepat karena tersimpan dalam cache SSD.

4. Kapasitas Lebih Besar dan Murah daripada SSD

Untuk kapasitas yang sama (misalnya 1 TB), harga SSHD jauh lebih murah daripada SSD, tetapi sedikit lebih mahal daripada HDD.

5. Hemat Daya

Meskipun SSHD memiliki komponen bergerak seperti HDD, proses hemat daya dapat tercapai ketika data telah tersimpan di dalam cache.

Kekurangan SSHD

1. Lebih Mahal daripada HDD

SSHD memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan HDD karena dilengkapi dengan komponen SSD di dalamnya. Keberadaan firmware tambahan untuk mengontrol caching juga turut berkontribusi pada mahalnya biaya tersebut.

2. Kurang Umum

Orang umumnya akrab dengan media penyimpanan SSD dan HDD, sedangkan SSHD mungkin kurang dikenal secara luas. Saat mencari produk SSHD di marketplace online, ketersediaannya pun lebih terbatas daripada SSD dan HDD.

Selain itu, SSD kapasitas besar saat ini banyak tersedia dengan harga yang lebih terjangkau. Meskipun harganya masih lebih tinggi daripada SSHD, SSD murni menawarkan performa yang lebih baik karena tidak dibatasi oleh komponen HDD.

3. Sedikit Kontrol

Pada umumnya, manajemen caching pada SSHD diatur secara otomatis oleh sistem, dan pengguna tidak dapat secara langsung mengontrol data yang akan disimpan di cache SSD atau tetap dibiarkan di HDD.

Itulah penjelasan lengkap tentang apa itu SSHD beserta kelebihan dan kekurangannya. Teknologi hybrid storage ini menawarkan performa seperti SSD dan kapasitas besar seperti HDD. Kini keputusan ada di tanganmu, apakah mau memakai SSD, HDD, atau SSHD.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *