5 Storage Masa Depan dengan Kapasitas penyimpanan Besar

Kapasitas penyimpanan

Kebutuhan akan kapasitas media penyimpanan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, berbagai teknologi terbaru terus dikembangkan untuk menjawab kebutuhan kapasitas penyimpanan yang makin besar di masa mendatang.

Lantas, apa saja teknologi storage masa depan yang bisa menampung data dalam skala besar? Berikut lima daftarnya yang patut diketahui.

Kapasitas penyimpanan

1. 5D Optical Storage

Tidak hanya berkapasitas besar sekitar 360 terabyte, 5D optical storage juga mampu menyimpan data selama miliaran tahun.

Menurut situs 5 D Memory Crystal, teknologi penyimpanan ini saat ini memiliki kepadatan beberapa TB per disk. Namun, diharapkan akan meningkat mencapai 20TB per disk dalam beberapa tahun. Kapasitas akhir dari teknologi penyimpanan ini diperkirakan mencapai 360TB per disk.

Cara kerja penyimpanan optik 5D melibatkan penggunaan laser femtosecond yang sangat cepat dan presisi. Laser ini digunakan untuk membuat lubang-lubang kecil di kaca silika leburan dengan struktur nano yang dirakit sendiri (nanogratings).

Tingkat kestabilan data 5D optical storage sangat tinggi karena informasinya disimpan pada modifikasi struktural di dalam kaca kuarsa leburan, salah satu material paling awet secara kimiawi dan suhu di bumi. Cakram penyimpanan ini dapat menahan suhu hingga 1000 derajat Celcius, sedangkan kacanya mampu menahan benturan hingga setengah ton.

2. Shingled Magnetic Recording (SMR)

Menurut Data Recovery, shingled magnetic recording atau SMR adalah teknik untuk meningkatkan kepadatan area hardisk. Dengan teknologi ini, kapasitas penyimpanan dapat ditingkatkan per inci persegi piringannya.

Istilah “shingled” dalam konteks ini merujuk pada cara kerja teknologi SMR. Hal ini berbeda dengan hardisk konvensional yang datanya disimpan pada trek magnetik paralel. Trek pada HDD konvensional ini tidak tumpang tindih, dikenal dengan nama perpendicular magnetic recording (PMR).

Sedangkan pada hardisk SMR, treknya tumpang tindih sedikit dan membentuk “shingles” yang menghasilkan trek lebih sempit sehingga kepadatan areanya lebih besar.

Hardisk SMR memiliki kepadatan yang sangat baik dan harga keseluruhannya relatif murah sehingga cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kapasitas penyimpanan yang besar, misalnya untuk server penyimpanan cloud.

Kendati demikian, hardisk SMR juga memiliki kelemahan pada operasi penulisan file yang sangat besar secara terus menerus atau penulisan acak, kecepatannya dapat melambat dibandingkan dengan hardisk berbasis PMR.

Namun, terdapat beberapa metode untuk mengatasi kelemahan ini. Contohnya, device-managed SMR drives dilengkapi dengan fitur pengontrol disk khusus untuk menangani penulisan ulang data yang ditimpa. Sementara itu, host-managed SMR drives membutuhkan protokol khusus untuk menulis data, dan host-aware menggabungkan protokol yang dikelola oleh drive dan host.

3. Helium Drive

Menurut Western Digital, helium hard drive adalah hardisk berpenutup internal yang di dalamnya diisi dengan gas helium.

Helium merupakan unsur teringan kedua dan sering menjadi pilihan daripada hidrogen karena tidak mudah terbakar. Gas helium pada hardisk akan membentuk lingkungan berkepadatan rendah yang unik dengan perangkat keras bisa melakukan operasinya secara lebih efisien.

Dengan gesekan yang lebih sedikit, hardisk helium dapat dirancang dengan piring yang lebih tipis dan jumlah piring yang lebih banyak pada setiap selungkup sehingga menghasilkan kapasitas dan kecepatan yang lebih besar. Jika hardisk berisi udara dapat menampung 6 piring, hardisk helium dapat menampung maksimum 10 piring.

Keunggulan lainnya, hardisk helium menghasilkan panas yang lebih sedikit sehingga daya dan pendinginan yang dibutuhkan juga lebih minimal. Selain itu, turbulensi yang rendah juga menghasilkan noise yang lebih sedikit sehingga berimbas pada operasi disk yang lebih andal dan stabil.

4. PLC flash

Dilansir dari Computer Weekly, Penta-level cell (PLC) flash merupakan generasi SSD terbaru yang berbasis teknologi 3D NAND. PLC flash menampung lima bit di setiap selnya, yang dapat memberikan kapasitas penyimpanan yang lebih besar dalam satu chip dan diharapkan biaya per GB-nya lebih murah.

Meskipun demikian, teknologi ini tidak lepas dari beberapa kekurangan, seperti daya tahan yang berkurang dan performa yang lebih rendah. Kelemahan-kelemahan ini kemungkinan akan menjadi membatasi penerapannya, terutama di tahap-tahap awal penggunaannya.

5. DNA Digital Data Storage

Menurut Wikipedia, DNA digital data storage melibatkan proses pengkodean dan decoding data biner ke dalam untaian DNA yang disintesis atau sebaliknya.

DNA sendiri memiliki potensi yang besar sebagai media penyimpanan karena memiliki kepadatan penyimpanan yang tinggi. Namun, dalam praktiknya, penggunaan teknologi masih sangat terbatas  karena biayanya sangat mahal dan waktu baca-tulisnya sangat lambat.

Pada Juni 2019, laporan para ilmuwan mengungkapkan bahwa pengkodean 16 GB teks Wikipedia bahasa Inggris ke dalam DNA sintetis telah berhasil dilakukan. Menurut laporan para ilmuwan pada tahun 2021,  penulis DNA khusus yang telah dikembangkan mampu menulis data menjadi DNA pada kecepatan 18 MBPS.

Dengan menyandikan data dalam molekul DNA, kita dapat menyimpan sejumlah besar informasi dalam ruang yang kecil, menurut The Digital Speaker.

Sebagai ilustrasi, hanya 1 gram DNA sudah mampu menampung data hingga 455 exabyte. Kapasitas sebesar ini hampir setara dengan kapasitas penyimpanan data center global, yang mencapai sekitar 470 exabyte pada tahun 2021.

Itulah lima teknologi storage masa depan yang dengan kapasitas penyimpanan yang besar. Teknologi-teknologi ini bisa jadi solusi untuk mengatasi keterbatasan media penyimpanan yang tersedia saat ini.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *